Sekda Kabupaten Lebak Buka Baduy Festival 2017

- 21 Desember 2017, 10:45 WIB
baduy festival
baduy festival

LEBAK, (KB).- Sekretaris Daerah H.Dede Jaelani beserta jajaran, Forkopimda, Kementerian Pariwisata RI dan Dinas Pariwisata Provinsi Banten serta para pelaku pariwisata menghadiri sekaligus membuka Event Baduy Festival Tahun 2017 di Desa Bojong Menteng, Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Rabu (20/12/2017). Setda Lebak mengatakan, Festival Baduy Tahun 2017 merupakan rangkaian kegiatan peringatan hari jadi Kabupaten Lebak yang ke-189. Acara tersebut sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan Yang Maha Esa dalam membangun Kabupaten Lebak sekaligus sebagai salah satu event atau wadah untuk mempromosikan potensi wisata budaya, adat istiadat kearifan lokal dan juga produk hasil kerajinan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Baduy. "Seperti kita ketahui bersama, Kabupaten Lebak memiliki warisan budaya yang sudah melegenda yaitu kearifan lokal masyarakat suku Baduy. Tatanan masyarakat suku Baduy inilah yang menjadikan keunikan tersendiri di zaman moderen. Mereka tidak terpengaruh apapun dari luar dan tetap memegang teguh adat istiadat yang telah diwariskan oleh para leluhurnya hingga sampai saat ini,” kata Sekda Dede Jaelani. Menurut Sekda, salah satu prinsipnya adalah ‘gunung teu meunang di lebur, lebak teu meunang di rusak’ (gunung tidak boleh dihancurkan, lembah tidak boleh dihancurkan) merupakan komitmen masyarakat Baduy dalam menjaga dan mengelola sumber daya alam. Prinsip hidup masyarakat Baduy itu wajib menjadi rujukan dan pembelajaran semua pihak dalam menata, mengatur dan mengimplementasikan tata kelola sumber daya alam agar mampu memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Setda Lebak. Setda menjelaskan, sektor pariwisata sedang menjadi tumpuan besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional tidak terkecuali di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Lebak. ”Sebagai salah satu kabupaten unggulan pariwisata di Provinsi Banten melalui 7 Wonder of Banten dua di antaranya adalah destinasi yang ada di Kabupaten Lebak yaitu destinasi wisata Pantai Sawarna dan wisata Baduy,” tuturnya. Sekda menambahkan, pembangunan bidang kepariwisataan melalui dinas pariwisata di usianya yang belum genap satu tahun telah terlihat progres yang positif. Penataan dan pengembangan destinasi wisata unggulan yang terus disinergikan dengan dinas terkait dan para stakeholders pelaku wisata telah banyak mengalami perubahan positif baik dari segi infrastruktur maupun pengelolaannya. ”Dari sisi pemasaran pariwisata saat ini mulai menggeliat dan sudah banyak dikenal di luar Kabupaten Lebak bahkan ke mancanegara. Bukti nyata yaitu dengan tercapainya target kunjungan wisatawan sebelum tahun berakhir,” ujarnya. Selain penataan dan pembangunan objek daya tarik wisata Pemkab Lebak juga terus melakukan upaya promosi di luar daerah salah satunya melalui pemanfaatan transportasi kereta api commuter line. Acara Baduy Festival Tahun 2017 dihadiri oleh ratusan peserta dan diramaikan dengan pemberian hadiah kepada juara lomba kincir dan melaksanakan ngaseuk kacang kedelai oleh ratusan peserta event. Ngaseuk merupakan salah satu tahapan dari proses bercocok tanam masyarakat Baduy yang masih mempertahankan pola pertanian tradisional berladang pada lahan kering atau yang disebut ngahuma. Bentuk kegiatan ngaseuk ialah melubangi tanah dengan media tongkat kayu yang pada ujungnya telah diruncingkan. Pada umumnya kegiatan ini dilakukan secara bergotong royong, terutama untuk menggarap lahan huma milik lembaga adat (jaro tangtu dan jaro dangka). Diperkirakan yang mengikuti kegiatan ini melibatkan sekitar 100 hingga 500 orang. (Lugay/Job)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah