Cantik dan Eksotis! Tempat Wisata Pantai Kaliantan Lombok NTB, Suguhkan Upacara Adat Bau Nyale

- 14 Februari 2023, 11:00 WIB
Ilustrasi terkait tempat wisata Pantai Kaliantan Lombok NTB yang cantik dan eksotis dan suguhkan upacara adat Bau Nyale yang jadi daya tarik wisatawan.
Ilustrasi terkait tempat wisata Pantai Kaliantan Lombok NTB yang cantik dan eksotis dan suguhkan upacara adat Bau Nyale yang jadi daya tarik wisatawan. /Tangkapan layar/instagram @lombok_essalsotravel

KABAR BANTEN - Lokasi tempat wisata Pantai Kaliantan merupakan wisata pantai yang terletak di Desa Seriwe Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dimana lokasi tempat wisata Pantai Kaliantan berada tidak jauh dari kawasan ekonomi khusus Mandalika.

Dan tempat wisata Pantai Kaliantan ini termasuk salah satu pantai penopang kawasan ekonomi khusus Mandalika.

Baca Juga: Apa itu Cultuurstelsel? Terjadi Zaman Kolonial Belanda, Begini Sejarahnya

Selain cantik, eksotis dan mempesona di tempat wisata Pantai Kaliantan ini sering menggelar upacara adat bahkan sudah jadi salah satu agenda tahunan yang diselenggarakan provinsi NTB yakni upacara adat Bau Nyale.

Sebagian wisatawan mungkin ada yang tidak tahu apa itu upacara adat Bau Nyale?

Nah untuk mengetahui informasi lebih jelas tentang tempat wisata Pantai Kaliantan dan upacara adat Bau Nyale ini.

sebagaimana dikutip Kabar Banten dari channel Youtube Bung Juned.

Berikut ini informasi lengkap tentang tempat wisata Pantai Kaliantan yang menyuguhkan upacara adat Bau Nyale untuk wisatawan.

Diketahui bahwa upacara adat Bau Nyale ini sudah masuk event kalender nasional yang rutin diselenggarakan setiap bulan Februari dan bulan Maret oleh masyarakat suku Sasak.

Kegiatan upacara adat Bau Nyale awal biasanya dilaksanakan pada bulan Februari sedangkan upacara adat Bau Nyale akhir pada bulan Maret.

Berdasarkan keterangan masyarakat setempat bahwa upacara adat Bau Nyale ini berasal dari suku Sasak di Lombok Selatan yakni sebuah perayaan yang berawal dari cerita atau legenda Putri Mandalika.

Kata "Bau" yang dalam bahasa setempat berarti menangkap, sedangakan kata "Nyale" sendiri adalah sejenis cacing laut berwarna-warni yang biasa muncul sekali dalam setahun di beberapa lokasi pantai tertentu di wilayah Lombok NTB.

Salah satu tempat wisata pantai yang biasa di jadikan upacara adat Bau Nyale ini adalah wisata Pantai Kaliantan, dimana saat acara perayaan tersebut tiba, masyarakat akan berbondong-bondong untuk memburu Nyale.

Pada kegiatan upacara adat Bau Nyale ini biasanya dilakukan dengan meriah karena diiringi juga acara pentas musik serta mendatangkan sejumlah artis untuk menghibur.

Banyak masyarakat yang berburu cacing warna-warni di kegiatan upacara adat Bau Nyale ini pada malam hari atau pagi hari sebelum matahari terbit.

Bahkan ada sebagian masyarakat yang menginap di sekitar wisata pantai Kaliantan untuk berburu selama perayaan upacara adat Bau Nyale.

Baca Juga: Pria Indonesia Urutan ke-115 Rata-rata Tinggi Badan Dunia, Belanda Paling Jangkung

Ketika kegiatan upacara adat Bau Nyale ini, masyarakat biasanya mencari cacing atau nyale sambil mengumpat karena menurut warga lokal dipercaya hal itu akan memunculkan banyak Nyale atau cacing.

Jika dilihat dari sejarahnya, bahwa upacara adat Bau Nyale berasal dari legenda di masyarakat setempat, yaitu sebuah Kerajaan Seger memiliki seorang putri cantik bernama Mandalika yang mampu memikat banyak pangeran.

Menurut kisah atau cerita dari mulut ke mulut hingga dari generasi ke generasi konon banyak pangeran yang melamar Putri Mandalika, namun tidak ada satu pun lamaran yang diterima.

Karena jika Putri Mandalika menerima salah satu lamaran khawatir akan memunculkan peperangan, namun pada saat itu ada dua pangeran yang bersikeras ingin meminangnya.

Selain itu kedua pangeran itu mengancam akan berperang dan mengancam akan berperang untuk menghancurkan lombok jika pinangannya di tolak.

Hal tersebut membuat Putri Mandalika menjadi risau serta memohon petunjuk kepada Tuhan, pada akhirnya putri pun mendapat petunjuk lewat mimpinya.

Dimana melalui petunjuk mimpi tersebut mengharuskan sang putri untuk menceburkan diri ke laut sehingga berubah atau menjelma menjadi nyale atau cacing.

Sehingga sampai saat ini masyarakat Lombok masih percaya bahwa bahwa nyale ini merupakan jelmaan dari Putri Mandalika.

Bahkan masyarakat lombok berlomba-lomba untuk mengambil nyale atau cacing berwarna-warni ini sebanyak-banyaknya untuk di jadikan hidangan makanan sebagai rasa cinta kasih.

Masyarakat suku Sasak sendiri suka menandai melalui peristiwa alam, yang diawali dengan keberadaan jamur, hujan lebat turun setiap hari serta air laut pasang.

Baca Juga: Nomor 5 Ada di Provinsi Banten, Inilah Suku di Indonesia yang Paling Ditakuti, Terkenal Memiliki Ilmu Gaib

Banyak masyarakat NTB yang meramaikan untuk mengikuti tradisi upacara adat Bau Nyale ini karena diyakini nyale atau cacing ini dapat mendatangkan kesejahteraan.

Selain itu upacara adat Bau Nyale juga sering dijadikan penanda musim oleh masyarakat lokal dimana setelah kegiatan upacara adat ini berakhir, maka musim hujan akan beralih ke musim kemarau.

Itulah informasi tentang tempat wisata pantai Kaliantan Lombok NTB, selain cantik mempesona menawarkan upacara adat Bau Nyale, yang jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, semoga informasi ini bermanfaat.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Bung Juned


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah