Legenda dan Mitos Meriam Ki Amuk, Alat Tempur Kesultanan Banten Hadiah dari Para Wali

- 4 Juni 2023, 11:30 WIB
Ilustrasi terkait mitos Meriam Ki Amuk alat tempur yang dimiliki Kesultanan Banten pada masa kejayaannya, dan kini masih tersimpan di museum purbakala Banten.
Ilustrasi terkait mitos Meriam Ki Amuk alat tempur yang dimiliki Kesultanan Banten pada masa kejayaannya, dan kini masih tersimpan di museum purbakala Banten. /Tangkapan layar/Instagram @jalurrempahri

Versi lain yang bersumber dari cerita rakyat, yang kental akan kisah legenda dan Mitos Meriam Ki Amuk milik Kesultanan Banten.

Dikisahkan pada saat itu Kesultanan Banten yang masih berada di bawah pemerintahan Demak, mulai diincar oleh Portugis dan Belanda.

Dari situlah kemudian Sulatan Demak mengirimkan pasukannya ke Banten di bawah pimpinan prajurit-prajurit pilihannya.

Diantara para prajurit pilihannya itu terdapat tiga bersaudara prajurit yang terjun ke medan perang.

Dengan gagah berani mereka memimpin anak buahnya yang menghadang penyerbuan bala tentara Portugis yang datang dari arah laut.

Pada saat menjalankan tugasnya itu dia dari tiga prajurit bersaudara itu melanggar sebuah larangan dari leluhur mereka yakni dengan mandi air laut pada waktu terik matahari.

Akhirnya mereka terkena kutukan dan berubah menjadi sepasang meriam yang salah satunya konon menjadi Meriam Ki Amuk yang dipakai oleh Kesultanan Banten.

Cerita lain juga menyebut, bahwa Meriam Ki Amuk merupakan pemberian dari Sultan Demak atas keputusan Walisongo sebagai sebuah hadiah kado pernikahan antara Sultan Maulana Hasanuddin dan putri Demak.

Konon diceritakan pada awalnya daya ledak dan jangkauan Meriam Ki Amuk normal layaknya meriam-meriam pada umumnya yang memiliki daya jangkau sejauh 65 meter.

Dengan keadaan itu Sultan Maulana Hasanuddin merasa tidak puas, lalu beliau bermunajat kepada Allah SWT agar mampu memberikan kekuatan lebih terhadap Meriam Ki Amuk.

Halaman:

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: YouTube Bujang Gotri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x