Barulah pada tahun 1969 tempat tersebut dibuka untuk umum dan dialih fungsikan menjadi museum terbuka.
Ada beberapa area yang bisa dikunjungi, pertama museum yang menyimpan berbagai peninggalan budaya suku Batak, mulai dari pakaian, Adat Perhiasan, peralatan memasak, hingga patung dan juga ukiran khas Batak.
Koleksi-koleksi tersebut tampak tersimpan rapi dan terjaga dengan baik sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran kehidupan masa lampau warga Suku Batak Toba.
Puas menjelajahi museum, Anda bisa mengunjungi replika kampung tradisional orang Batak atau dalam bahasa setempat disebut Huta Bolon.
Dengan rumah-rumah yang tampak berjejer di kanan dan juga kiri kalau diamati atap-atap rumah tersebut tampak khas dengan bentuk yang melengkung.
Sedangkan di rumah adat keluar warga Raja Sidauruk yang asli atap tersebut dihiasi dengan 10 tanduk kerbau yang melambangkan 10 generasi kerajaan tersebut.
Aek Rangat Pangururan
Tempat wisata ini berada di tepi lereng Gunung Pusuk Buhit yang masih aktif terdapat air hangat yang keluar dan juga dinikmati oleh warga dan juga wisatawan.
Bersumber dari mata air yang mengalir di antara batuan kapur dan dialirkan ke kolam-kolam pemandian air panas yang dikelola oleh penduduk setempat.
Air hangat ini berwarna putih keabuan dan mengandung banyak mineral seperti belerang juga mineral lainnya yang bermanfaat untuk tubuh.