Network
KABAR BANTEN - Setiap daerah memiliki makanan khas, seperti di daerah Serang Banten ada menu wajib yang selalu ada di meja saat berbuka puasa tiba, Bontot dan ketan bintul, makanan yang digemari saat bulan puasa Ramadan tiba.
Bontot dan Ketan Bintul merupakan makanan khas masyarakat Serang Banten yang sudah dikenal dari jaman dulu, sampai sekarang masih menjadi favorit untuk berbuka selain mudah di beli juga murah harganya.
Menu wajib saat berbuka puasa Ramadan ini mudah dijumpai dari pedagang kecil yang menjual aneka takjil dan gorengan pasti akan ditemukan gorengan yang kadang berwana putih, kadang coklat ada jug yang merah, bontot namanya, begitu juga untuk ketan bintul kudapan satu ini juga ketika bulan puasa akan mudah di dapatkan.
Pengamatan Kabar Banten di lokasi penjualan bontot di Pasar Rau, terlihat pedagangnya membawa stok banyak karena menurutnya satu hari bisa menjual 2 hingga 3 kwintal.
"Setiap bulan puasa dagang bontot bisa habis banyak dibanding hari biasa, karena mungkin kalau puasa orang dengan buka pakai bontot, kita buat nya juga di tambahin kalau biasanya cuma 1 kwintal sekarang bisa 3 kwintal," tutur Ahmad saat ditemui di lapaknya.
Menurut Ahmad, pembuatan bontot sebenarnya mudah, hanya saja banyak orang yang ga sabar, meskipun mudah tetapi butuh kesabaran dan tips agar hasilnya bagus.
"Iya bontot kalau hari biasa ada tapi yang paling banyak di hari puasa Ramadan, karena bontot merupakan menu wajib masyarakat Serang Banten, yang selalu ada di meja saat berbuka puasa, begitupun para pedagang, kebanyakan juga menjual bontot yang sudah di goreng," ucapnya.
Sedangkan ketan bintul menurut Ahmad, memang menu wajib untuk berbuka puasa, tetapi karena ketan bintul harganya cukup mahal sehingga hanya tempat penjual takjil yang besar atau memiliki pelanggan khusus.
" Betul ketan bintul juga menjadi menu wajib berbuka puasa di wilayah Serang Banten, selain di makan dengan toping serundeng kelapa atau dengan daging semur, yang memiliki cita rasa tersendiri, dan konon ketan bintul ini merupakan menu keluarga raja Banten," ujarnya.
