Situs Cirampones Baros Kabupaten Serang, Cagar Budaya Peninggalan Masa Megalitik Menhir dan Dolmen

- 15 Maret 2024, 14:20 WIB
Situs Cirampones Baros Kabupaten Serang, Cagar Budaya Peninggalan Masa Megalitik Menhir dan Dolmen yang Bernilai Sejarah Tinggi
Situs Cirampones Baros Kabupaten Serang, Cagar Budaya Peninggalan Masa Megalitik Menhir dan Dolmen yang Bernilai Sejarah Tinggi /YouTube /Mang Dhepi

KABAR BANTEN - Tempat bersejarah Situs Batu Bergores Cirampones di Kecamatan Baros dijadikan salah satu cagar budaya di Kabupaten Serang, Banten.


Situs Batu bergores Cirompones ini terletak di Kampung Rampones, Desa Sindangmandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, tepatnya pada koordinat 06° 13’ 23,6’’ Lintang Selatan - 106° 04’ 52,6’’ Bujur Timur.

Baca Juga: 5 Wisata Alam Terpopuler di Banten yang Eksotis Pesonanya Tak Terlupakan Ada Gunung dan Pantai Sampai Hutan


Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal Youtube Mang Dhepi Channel, berikut sejarah Situs Cirampones di Kabupaten Serang, Banten.

Daerah Serang, memiliki banyak tinggalan sejarah dan tempat bersejarah yang menjadi cagar budaya. Salah satunya tempat bersejarah yaitu Situs Rampones.

Situs peninggalan masa megalitik tua yang diperkirakan sekitar kurang lebih 1500 - 2500 sebelum masehi. Situs ini berupa batu menhir dan batu dolmen atau batu bergores.

Situs Rompones di Kecamatan Baros ini menjadi cagar budaya di Kabupaten Serang, dikutip dari buku Database Cagar Budaya di Kabupaten Serang yang diterbitkan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2010).

Situs Rompones ini berada di Kampung Rampones, Desa Sindangmandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Batu bergores yang berada di kolam mata air yang difungsikan oleh penduduk sekitar untuk mandi dan mencuci.

Terdapat dua pemandian umum, untuk laki-laki dan perempuan. Batu bergores berada di pemandian untuk laki-laki.

Pintu masuk pemandian berada di sisi utara yang berbatasan dengan jalan kampung. Sisi barat berbatasan dengan warung, sisi timur dan sisi selatan berbatasan dengan kebun.

Deretan goresan dipahatkan pada bongkahan batu besar di pinggir kolam.

Panjang masing-masing goresan bervariasi, sekitar 5 hingga 30 cm, dengan kedalaman goresan sekitar 0,5 cm.

Selain batu bergores, di area ini juga terdapat batu berlubang dan batu berbentuk persegi.

Menurut masyarakat setempat, selain batu bergores dan batu berlubang, di lokasi ini dulu ditemukan batu tapak kaki, namun saat ini tidak terlihat.

Menurut keterangan penduduk setempat batu tapak kaki tersebut sudah ditutup menggunakan semen.

Di masa lalu batu bergores selain sebagai media untuk menajamkan senjata juga merupakan sarana untuk memberi kekuatan gaib pada senjata tajam seperti pisau, parang, ataupun senjata lainnya.

Tutur pitutur masyarakat percaya kekuatan gaib dapat diperoleh dengan mengasahkan senjata tajam tersebut pada batu bergores, sehingga senjata tajam tersebut dapat berhasil ketika dipergunakan untuk berburu atau membunuh musuh.

Adapun batu berlubang atau lumpang batu fungsinya terkait dengan pengolahan hasil panen berupa biji-bijian.

Situ Rampones atau Situ Sindang Mandi memiliki luas kawasan sekitar 3 Ha dan merupakan perairan hulu yang terletak di Desa Sindang Mandi, Kecamatan Baros, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Sumber air situ ini berasal dari mata air dan air hujan. Warga desa Sindang Mandi menggunakan Situ Rampones untuk pemandian umum dan juga kebutuhan rumah tangga, seperti minum, masak, mencuci dan untuk irigasi persawahan di kecamatan sekitar.

Aktivitas masyarakat ini menghasilkan berbagai limbah cair dari detergen, shampoo dan sabun. Selain limbah cair, aktivitas masyarakat juga menghasilkan limbah padat berupa sampah plastik dan lainnya.

Limbah tersebut masuk ke dalam perairan dan berpotensi mencemari perairan. Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai peruntukannya (PPRI No. 82 tahun 2001).

Dahulu, kegiatan manusia tidak berdampak negatif terhadap kualitas air karena air memiliki kemampuan pulih diri (self recovery) dan juga jumlah manusia masih sedikit. Perairan di Indonesia telah banyak yang mengalami penurunan kualitas air akibat tekanan lingkungan yang tinggi oleh aktivitas masyarakat.


Perubahan yang terjadi di lingkungan, seringkali dikaitkan dengan dengan gangguan yang diakibatkan oleh aktivitas antropogenik (Holt dan Miller 2010).

Untuk menjaga kualitas air agar tetap pada kondisi alamiah, perlu dilakukan pengelolaan dan pengendalian pencemaran air secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun generasai mendatang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan status kualitas air Situ Rampones sesuai dengan peruntukanya.

Terlihat suasana yang sangat sejuk di tempat ini memberikan kedamaian dan ketenteraman bagi penghuninya.

Warga di kampung ini juga sangatlah ramah dan sopan, terlebih kepada pengunjung yang datang.

Bangunan rumah mereka pun sangat sederhana, dan rata-rata masih terbuat dari kayu dan bambu.

Baca Juga: Wisata Alam Cipamor Menes Pandeglang, Terbaru Banyak Wahana Seru Tiket Terjangkau


Semoga Situs Cirampones yang berlokasi di lingkungan ini dapat terjaga, agar anak cucu dapat menikmati keberadaan peninggalan terdahulu.***

 

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Mang Dhepi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x