Belajar Tatap Muka di Kampus, Masih Munculkan Rasa Khawatir di Kalangan Mahasiswa

- 27 November 2020, 20:12 WIB
Tangkapan layar focus group discussion (FGD) belajar tatap muka bertajuk "Kesiapan mahasiswa menyongsong kuliah tatap muka" yang digelar Harian Umum Kabar Banten secara virtual di Zoom dan disiarkan langsung di Youtube channel Kabar Banten TV, Rabu, 25 November 2020.
Tangkapan layar focus group discussion (FGD) belajar tatap muka bertajuk "Kesiapan mahasiswa menyongsong kuliah tatap muka" yang digelar Harian Umum Kabar Banten secara virtual di Zoom dan disiarkan langsung di Youtube channel Kabar Banten TV, Rabu, 25 November 2020. /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Kegiatan belajar tatap muka yang akan dilaksanakan pada tahun ajaran 2021, masih memunculkan rasa kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Sebab, kasus corona virus disease (Covid-19) di Banten masih fluktuatif.

Akan tetapi, di sisi lain ada rasa gembira ingin segera melaksanakan belajar tatap muka. Namun, protokol kesehatan harus disiapkan pihak kampus.

Hal itu terungkap dalam Focus group discussion (FGD) tentang penerapan belajar tatap muka di Kampus bertajuk "Kesiapan Mahasiswa Menyongsong Kuliah Tatap Muka", yang digelar Harian Umum Kabar Banten secara virtual, dan disiarkan langsung di Youtube channel Kabar Banten TV, Rabu 25 November 2020.

Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan FGD tentang belajar tatap muka tersebut, Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Ibnu Mas'ud, Presma Universitas Serang Raya (Unsera) Diky Benarivo, Presma Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Serang Riska Mahira, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten Ade Riad Nurdin dan Presma Universitas Primagarah Melda Ivana. Acara tersebut dipandu Frely Rahmawati dan Devy Yuliana.

Baca Juga : Sekolah di Banten Uji Coba Belajar Tatap Muka, WH : Pemprov Hati-hati

Presma UPI Serang Riska Mahira mengatakan, pihaknya mengajak mahasiswa di internal UPI Serang mampu dan bisa beradaptasi di tengah Covid-19, sehingga kegiatan tetap bisa berjalan. Namun ketika sidang dilaksanakan dengan daring, membuktikan mahasiswa tetap bisa menjalankan aktivitas meski di tengah keterbatasan.

"Kami di lingkungan UPI Serang mampu dan bisa beradaptasi di tengah Covid-19. Kami tetap bisa menjalankan kegiatan," kata Riska.

Ia mengatakan, UPI kampus Serang selama pandemi menerapkan pembelajaran blended learning. Sehingga, pembelajarannya dibagi menjadi satu hari tatap muka dan satu hari berikutnya daring. Untuk penerapan protokol kesehatan, UPI menyediakan tempat cuci tangan, kemudian memakai masker serta mengukur suhu tubuh.

"Kami menerapkan blended learning. Kemudian dalam menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat dan menyediakan tempat cuci tangan, menggunakan masker serta mengukur suhu tubuh," ujarnya.

Baca Juga : Di Kota Tangerang dan Tangsel, Belajar Tatap Muka di Sekolah Sedang Dikaji

Presma Unsera Diky Benarivo mengatakan, Covid-19 membuat kampus juga beradaptasi menggunakan perkuliahan daring. Selama perkuliahan tersebut, Unsera juga menerapkan sistem pembelajaran dalam jaringan (Spada) dalam satu aplikasi.

Perkuliahan daring ada yang harus dilakukan seperti penelitian dan praktikum, terkait persiapan untuk tatap muka pihak kampus belum ada pembahasan.

"Di Unsera sendiri menerapkan Spada yakni perkuliahan dilakukan melalui satu aplikasi. Namun ada kesulitan dalam perkuliahan daring, seperti melakukan penelitian dan praktikum. Itu suka terkendala ketika menggunakan daring. Untuk persiapan tatap muka, Unsera belum membahasnya," ucapnya.

Persema Untirta Ibnu Mas'ud menuturkan, kampus dalam pandemi Covid-19 menggunakan pembelajaran jarak jauh. Namun, pegawai-pegawai di Untirta yang positif Covid-19. Selain itu, kampus juga sampai hari ini masih dibuka untuk menyongsong perkuliahan tatap muka. Pihaknya siap-siap saja. Namun kampus siap atau tidak.

"Kesiapannya hanya gimik saja, karena masih ada pegawai yang terpapar. Untirta itu unik berbicara Covid-19, kemudian PJJ tapi pegawai-pegawai di Untirta positif Covid-19. Untuk menyongsong perkuliahan tatap muka, kami siap-siap saja namun kampusnya siap apa tidak," tuturnya.

Ia mengatakan, kampus juga sudah membatasi aktivitas untuk tidak berkerumun, sebagai mahasiswa siap-siap saja datang ke kampus menggunakan masker, cuci tangan, namun itu semua dikembalikan ke kampus.

"Untuk pembatasan kampus juga sudah mengurangi. Kami siap-siap saja melakukan tatap muka dengan protokol kesehatan," katanya.

Baca Juga : Wakil Wali Kota Serang Sambut Baik Rencana Belajar Tatap Muka Januari 2021

Menurut Dema UIN SMH Banten Ade Riad Nurdin, masa pandemi mahasiswa tetap aktif melakukan aktivitas di kampus. Baik itu berurusan dengan rektorat ataupun belajar dari di kelas, kemudian kegiatan mahasiswa.

Mengembalikan kepada kampus Dalam menyongsong kesiapan kampus, pihaknya mengembalikan kepada pihak kampus. Sebagai mahasiswa, bahagia kebijakan tatap muka pada 2021. Akan tetapi, apakah kampus bisa menerapkan tersebut.

"Kalau di UIN mahasiswa tetap aktif melakukan aktivitasnya di kampus. Jadi saya rasa, untuk persiapan perkuliahan 2021 dikembalikan lagi sama pihak kampus. Apakah siap atau tidak. Sebab, di masa pandemi ini aja mahasiswa melakukan aktivitasnya di kampus," ujarnya.

Presma Universitas Primagarha Melda Ivana mengatakan, pemerintah diminta untuk lebih terbuka terkait Covid-19. Dia merasa antara percaya dan tidak dengan Covid-19. Namun di sisi lain, ada rasa kekhawatiran. Untuk perkuliahan tatap muka, pihaknya siap. Namun, meminta kepada kampus dan pemerintah bisa memberikan rasa nyaman bagi mahasiswanya.

"Sebagai mahasiswa siap belajar tatap muka di Kampus. Namun kami minta pihak kampus memberikan rasa nyaman untuk kami selama perkuliahan tatap muka. Protokol kesehatan juga sudah cukup baik, karena disediakan tempat cuci tangan, menggunakan masker," ujarnya.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x