PTM di Kota Tangsel Segera Diterapkan, Kemendikbudristek Ingatkan Ketentuan yang Harus Dipatuhi

- 29 Agustus 2021, 21:53 WIB
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sangat dirinduharapkan seluruh pelajar
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang sangat dirinduharapkan seluruh pelajar /pikiran-rakyat.com/

Dengan demikian, sistem tatap muka akan dapat terlaksana dengan menyeluruh di semua sekolah, secara bertahap. Jika seluruh sekolah dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan.

Sementara itu, Direktur Sekolah Dasar Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih mendorong sekolah untuk segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di wilayah yang masuk dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1-3.

“Pembelajaran tatap muka terbatas harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya learning loss, namun tentu harus memperhatikan kondisi lingkungan sesuai instruksi dari Presiden,” katanya dikutip dari laman Kemdikbud.go.id.

Baca Juga: Dindikbud Kota Serang Klaim 95 Persen Orangtua Inginkan PTM

Sri juga mengingatkan orang tua tetap menjadi penentu utama bagi siswa dalam pelaksanaan PTM Terbatas. Untuk itu, sekolah diharapkan dapat menyosialisasikan mekanisme dan penerapan disiplin protokol kesehatan yang harus dijalankan oleh peserta didik saat berada di sekolah. “Yang perlu ditekankan adalah komunikasi kepada semua pihak agar kita disiplin melakukan protokol kesehatan dan bisa menjalankan PTM Terbatas dengan matang,” ujarnya.

PTM Terbatas didorong agar dapat dilaksanakan awal bulan September 2021. Salah satu ketentuan yang harus diperhatikan dalam membuka sekolah yaitu pembatasan jumlah peserta didik dalam satu kelas Dengan jumlah lima puluh persen siswa yang hadir setiap hari, sekolah dapat membuat mekanisme shift. 

Baca Juga: Bupati Pandeglang Minta Puskesmas Sosialisasi PTM

Demikian pula dengan durasi siswa berada di sekolah tidak seperti sebelum pandemi. “Maksimal mereka di sekolah selama dua sampai tiga jam saja,” kata Sri.

Bagi sekolah yang mempunyai fasilitas Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), kata Sri, Kemendikbudristek mendorong agar melakukan blended learning (daring dan luring). Dengan demikian, peserta didik yang belajar dari rumah tetap bisa belajar seperti teman-temannya yang di sekolah.***

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah