"Kerja sama tersebut dalam penyusunan bahan ajar yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar tingkat SMA," ujarnya.
Ia menuturkan, diharapkan rangkaian konservasi sastra lisan yang dilaksanakan sejak Juni dapat diterima dan diimplementasikan oleh sekolah di Provinsi Banten.
Sehingga nilai-nilai yang terkandung dalam Ubrug sebagai tuntunan dan tontonan, dapat terwarisi melalui pelajaran seni dan budaya di sekolah.
"Kami akan diseminasikan melalui seminar hasil luaran seperti buku dan video bahan ajar Ubrug," tuturnya.
Ia mengatakan, pada 17 Agustus 2021 Kantor Bahasa Banten melakukan pendokumentasian pertunjukan Ubrug dengan lakon “Lutung Kasarung” yang menjadi salah satu data dukung bahan ajar yang dilaksanakan dengan melibatkan sanggar-sanggar pelaku tradisi Ubrug.
"Seperti Pusaka Jaya, Pusaka Mekar, Sinar Harapan, dan Tiga Saderek juga didukung oleh komunitas seni dan budaya yang memiliki kepedulian terhadap Ubrug di Banten seperti Lembaga Pelestari Kebudayaan, Halaman Budaya, Dialog Utara Selatan, dan Boeatan Tjibalioeng," ujarnya.***