Network
KABAR BANTEN - Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan kebebasan kepada satuan pendidikan atau sekolah untuk memilih kurikulum mana yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru 2022.
Dalam pemilihan pembelajaran sekolah diberikan kebebasan dalam menentukan kurikulum yang akan dipilih, untuk memilih kurikulum sekolah diminta untuk paham dan cinta baru memilih kurikulum mana yang akan dipilih.
Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar) Kemendikbudristek Zulfikri Anas mengatakan, ada empat kurikulum yang dapat dipilih sekolah yakni kurikulum 2013 secara penuh.
Kemudian, kurikulum darurat yakni kurikulum 2013 yang disederhanakan dan kurikulum prototipe serta kurikulum yang dibuat oleh sekolah dengan memacu standar kompetensi kelulusan.
"Kedepan kurikulum prototipe akan menjadi kurikuluk merdeka yakni lebih sederhan dan mendalam, fokus materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya," kata Anas dalam kegiatan obrolan kampung belajar Bina Putera, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kanal Youtube SMA Bina Putera, Rabu 16 Februari 2022.
Baca Juga: Kurikulum Prototipe Tidak Bisa Diterapkan di Semua Sekolah, Berikut Penjelasannya
Anas menjelaskan, ada dua keunggulan kurikulum merdeka yakni peserta didik tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai dnegan minat, bakat dan aspirasinya.
"Guru mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik, sekolah memilih wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik," ujarnya.
Ia mengatakan, tiga pilihan yang dpaat diputuskan satua pendidikan tentang implementasi kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru 2022/2023 yakni menerapkan beberapa bagian dan prinsip kurikulum merdeka tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan yang sedang ditetapkan.
