Lahirkan Inovasi Baru, SMP Negeri 5 Kota Serang Buat Kompos Organik dan Pupuk Cair dari Diapers

- 22 Februari 2022, 16:48 WIB
Tim Pokja Komposting bersama Kepala SMP Negeri 5 Kota Serang Jindar Tamimi saat menjelaskan panen kompos rumah tangga, di halaman SMP Negeri 5 Kota Serang, Selasa 22 Februari 2022.
Tim Pokja Komposting bersama Kepala SMP Negeri 5 Kota Serang Jindar Tamimi saat menjelaskan panen kompos rumah tangga, di halaman SMP Negeri 5 Kota Serang, Selasa 22 Februari 2022. /Kabar Banten/Denis Asria

KABAR BANTEN - Sekolah Menengah Pertama atau SMP Negeri 5 Kota Serang terus melakukan inovasi baru, salah satunya membuat pupuk dari daun dan dari air popok bayi.

Pembuatan komposter tersebut dilakukan SMP Negeri 5 Kota Serang untuk mengurangi sampah rumah tangga dan popok bayi yang ada di dekat sekolah.

Ketua Pokja Komposting SMP Negeri 5 Kota Serang, Rani Sundarti mengatakan, sebelum melakukan pembuatan kompos sampah rumah tangga tim menyiapkan peralatannya terlebih dahulu, dan proses pembuatannya yakni dengan menyediakan sampah rumah tangga setelah itu menyiapkan daun yang kering.

"Daun kering digunakan sebagai alas, kemudian barulah dimasukan sampah rumah tangga yang sudah dipotong-potong kecil-kecil setelah itu barulah dimasukan tanah merah atau serbuk gergaji kemudian tumpuk dengan sampah organik," kata Rani saat ditemui di SMP Negeri 5 Kota Serang, Selasa 22 Februari 2022.

Baca Juga: Luncurkan Gerakan Literasi Sekolah, Ini Harapan SMP Negeri 5 Kota Serang

Ia menjelaskan, setelah proses penumpukan sampah organik barulah disiram dengan mikro organisme lokal, setiap hari disemprot kalau ingin menambahkan sampah organik bisa disiram lagi.

Untuk proses pupuk kering biasnya 14 hari sudah jadi, karena kalau sampah tersebut dipotong kecil-kecil itu mempercepat proses penguraiannya.

"Jadi fungsi mikro organisme lokal bakteri untuk membantu menguarikan sampah tersebut, jadi kita bikin satu liter air ditambahkan mikro organisme lokal dan ditambah laurtan gula," ujarnya.

Ia menuturkan, kalau pupuk cairnya disimpan lagi untuk difermentasikan selama 21 hari, karena kalau langsung digunakan pupuk tersebut akan membuat tanaman mati, sehingga perlu difermentasikan, setelah itu diencerkan lagi menggunakan air karena itu pekat agar bisa digunakan.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x