Ospek Dengan Tindakan Kekerasan Akan Menimbukan Siklus Rasa Dendam, Ini Kata Psikolog

- 18 Agustus 2022, 08:20 WIB
Ilustrasi perempuan di pegang banyak tangan
Ilustrasi perempuan di pegang banyak tangan /Alycia Fung/Pexels

KABAR BANTEN - Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (Ospek) yang menerapkan kekerasan fisik ataupun verbal tidak bisa membantu membentuk karakter mahasiswa baru, karena budaya ospek seperti ini malah bisa menimbulkan siklus perpecahan karena ada rasa dendam.

Psikolog Klinis dari Kota Cilegon Ghoif Nurrohman mengatakan, Ospek pad intinya adalah pengenalan lingkungan kampus, dan memiliki arti untuk memberikan kesan yang baik dalam memperkenalkan kampus.

"Dalam pelaksanaanya Ospek harus memberikan kesan bahwa kehidupan kamus untuk mempercepat adaptasi," kata Ghoif Nurrohman saat di hubungi kabarbanten.pikiran-rakyat.com, Rabu 17 Agustus 2022.

Baca Juga: 25 Rekomendasi Terbaru Nama Bayi Perempuan Islami, yang Disukai Allah SWT, Cantik Bagaikan Bunga Surga 

Ghoif Nurrohman menjelaskan, ospek dengan tindakan kekerasaan fisik maupun verbal sudah tidak relevan lagi dengan zaman sekarang yang notabenenya calon mahasiswa merupakan generasi melenial.

"Mereka sudah sangat maju pola berpikirnya sehingga tidak diperlukan menggunakan kekerasan fisik maupun verbal," ujarnya.

Ia mengatakan, generasi milenial sekarang merupakan anak yang kritis saat menghadapi situasi dan sangat melek akan teknologi atau media sosial. Semakin dilawan anak sekarang akan semakin besar hasrat untuk melawan.

"Yang tepat pihak kampus untuk merangkul dan mengarahkan dengan tepat," ucapnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Viral Cinta Dalam Doa - SouQy Cover By Indah Yastami: Kau Bersama Dia, Aku Bersama Doa 

Halaman:

Editor: Sigit Angki Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x