KABAR BANTEN - Pegiat literasi Rahmat Helldy menilai kebijakan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) tentang tidak wajib skripsi, sudah tepat.
Namun dia mengingatkan agar keterampilan menulis mahasiswa untuk menulis karya ilmiah jangan sampai hilang, meski skripsi tidak wajib.
Meskipun menulis skripsi tidak diwajibkan, mahasiswa bisa membuat tugas akhir dengan membuat karya tulis ataupun bentuk lain sesuai dengan bidang yang diambil.
Baca Juga: Mahasiswa Tidak Wajib Kerjakan Skripsi, Begini Respons Rektor Untirta
Misalnya seperti di jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia mahasiswa bisa membuat membuat tiga karya buku baik itu fiksi ataupun non fiksi selama kuliah.
"Tetap harus ada praktik menulis karya tulis ilmiah walaupun agar literasi tidak hilang, namanya tidak harus skripsi tapi metode ilmiahnya tetap harus mahasiswa kuasai," kata Helldy kepada Kabar Banten.