Network
KABAR BANTEN - SMAN 1 Jawilan masih melakukan inventarisasi siswa yang berhak mendapatkan kuota internet dari pemerintah pusat. Pendataan tersebut mencakup nomor provider yang digunakan oleh siswa dan guru.
Diketahui data tersebut nantinya akan diajukan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), untuk penerimaan subsidi kuota guna menunjang pembelajaran jarak jauh di masa Corona virus disease (Covid-19).
"Kami masih melakukan pendataan, nantinya data tersebut akan dikirimkan ke Kemendikbud untuk mendapatkan subsidi kuota. Itu untuk menunjang pembelajaran jarak jauh di masa Covid-19," ujar Kepala SMAN 1 Jawilan, Rustomi Effendi, Rabu 2 September 2020.
Ia menjelaskan, pemberian bantuan subsidi internet tersebut untuk memberikan kelancaran pembelajaran dalam jaringan (daring) di masa Covid-19. Pemerintah Provinsi Banten juga sudah membantu subsidi kuota internet, namun pada tahun ajaran baru 2020/2021 pihaknya belum memberikan subsidi kuota bagi peserta didik.
Baca Juga : SMAN 1 Jawilan Terapkan Sekolah Berkarakter
Anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahap 2 digunakan berbagai untuk mengantisipasi Covid-19 di lingkungan sekolah.
"Bantuan subsidi kuota tentu saja untuk membantu proses pembelajaran daring. Kami belum memberikan subsidi kuota, namun menambah fasilitas titik wifi di lingkungan sekolah untuk digunakan peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring. Untuk BOS tahap 2 kami gunakan untuk mengantisipasi Covid-19 di lingkungan sekolah," ujarnya.
Ia menuturkan, anggaran BOS juga untuk pemeliharaan sarana prasarana dan lingkungan sekolah.
"Kami menargetkan 20 titik hotspot hingga Desember mendatang, sampai saat ini baru 14 titik. Dengan adanya program subsidi terus adanya bandwidth internet sekolah itu juga dapat mendukung proses pembelajaran daring. Kami berharap dapat semakin baik dan variatif nantinya baik guru yang memberikan materi pembelajaran serta respon peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring," tuturnya.***
