KABAR BANTEN - Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin atau UIN Banten menyelenggarakan studium general memperingati Hari Santri Nasional (HSN).
Diharapkan dalam kegiatan tersebut dapat memotivasi santri untuk menjadi entrepreneur melalui unit usaha-usaha yang bisa dikembangkan.
"Pondok pesantren memiliki potensi yang sangat besar dalam mengembangkan ekonomi syariah dengan mendirikan berbagai macam unit bisnis, baik dari sisi peternakan, pertanian, dan lainnya," kata Dekan FEBI UIN SMH Banten Prof. Hj. Nihayatul Maskuroh.
Ia mengatakan, melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan motivasi untuk kemajuan perekonomian baik dikalangan Pesantren maupun santri di bidang akademisi melalui wirausaha.
"Kami berharap bisa menjadikan Ekonomi pesantren tidak hanya lewat pesantren–pesantren tetapi juga lewat santri agar bisa menumbuhkan entrepreneur yang baik melalui wirausaha," ujarnya.
Ia menuturkan, pondok pesantren diharapkan mampu mengembangkan perekonomian dan mendirikan unit bisnis pesantren, sehingga bisa menghidupi pesantren tersebut tanpa bergantung pada SPP santri.
"Pondok pesantren harus mempunua keunggulan, produk apa yang bisa dikembangkan sehingga bisa menjadi brand dari pesantren itu sendiri," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Ma'had Al jami'ah Masrukhin Muhsin menuturkan, di momen Hari Santri Nasional mengajak untuk bersama-sama menyukseskan rangkaian acara hari santri dan expo kemandirian pesantren.
"Kemandirian ekonomi pesantren menjadi bagian dari strategi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia dalam mewujudkan pertumbuhan yang inklusif," tuturnya.
Ia berterima kasih kepada FEBI UIN SMH Banten karena telah memasukan expo kemandirian pesantren dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa UIN Banten Kembali Raih Prestasi, Juara Umum Ketiga pada Kompetisi Sharia Faculty National
Ia mengatakan, peringatan HSN tahun ini Istimewa karena rangkaian HSN semua PTKIN di Indonesia diwajibkan untuk menyengelarakan expo kemadirian pesantren.
"Expo kemandirian pesantren menampilkan produk-produk yang dibuat oleh pesantren, sehingga siapapun bisa membelinya," ujarnya.***