Network
KABAR BANTEN - Gaji fresh graduate di Indonesia dan luar negeri menjadi sorotan perbincangan yang menarik dalam konteks globalisasi dan persaingan pasar kerja yang semakin ketat.
Data terkini menunjukkan perbedaan yang mencolok dengan gaji fresh graduate di beberapa negara Eropa seperti Swiss mencapai 172 juta rupiah perbulan, atau sesama negara Asia Tenggara seperti Singapura yang mencapai 31-42 juta rupiah perbulan, sementara di Indonesia rata-rata berada pada kisaran 2 hingga 6 juta rupiah per bulan.
Lalu, mengapa terdapat kesenjangan yang signifikan dalam tingkat gaji fresh graduate antara Indonesia dan beberapa negara luar negeri?
Dilansir Kabar Banten dalam unggahan instagram @english.vit, satu faktor utama yang perlu diperhatikan adalah perbedaan biaya hidup. Meskipun gaji fresh graduate di Indonesia tergolong rendah, harga barang dan jasa di negeri ini juga relatif murah.
Baca Juga: Pemprov Banten Tunggu Ketentuan Besaran Kenaikan Gaji ASN
Dalam menghitung daya beli, gaji tersebut mungkin mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar. Namun, melihat perbandingan dengan negara-negara Eropa dan Asia, terlihat bahwa Indonesia berada pada ujung rendah spektrum.
Tidak hanya soal biaya hidup, namun juga jumlah tenaga kerja yang melimpah di Indonesia memainkan peran kunci dalam penetapan gaji. Dengan pasokan tenaga kerja yang melimpah, perusahaan cenderung menetapkan upah yang lebih rendah, merespons tingginya persaingan di pasar kerja lokal.
Di luar negeri, terutama di negara-negara maju, paradigma dalam penentuan gaji fresh graduate lebih fokus pada keterampilan. Semakin tinggi keterampilan yang dimiliki oleh seorang lulusan baru, semakin besar pula gaji yang dapat mereka peroleh. Ini menciptakan sistem yang mendorong pengembangan keterampilan dan pendidikan lanjutan, sejalan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Baca Juga: Bersumber dari DAU Earmark, Anggaran Gaji PPPK Kota Serang Sebesar Rp60 Miliar
