Dua Mahasiswa Untirta Raih Juara 3 di LIDM

- 8 September 2020, 23:05 WIB
Tangkapan layar mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 yang telah diumumkan pada Sabtu 5 September 2020.*
Tangkapan layar mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa Divisi II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2020 yang telah diumumkan pada Sabtu 5 September 2020.* /Denis Asria/

KABAR BANTEN - Dua mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) berhasil meraih juara 3 pada Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) Divisi II Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) 2020, yang telah diumumkan pada Sabtu 5 September 2020. Raihan juara tersebut, inovasi media pembelajaran sistem saraf pada mata pelajaran biologi dalam bentuk Web Based Augmented Reality (WebAR) atau AR berbasis website.

"Saya bersama rekan M Aris Mulya Firmansyah mahasiswa pendidikan biologi mengikuti LDIM Kemendikbud yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta, pada perlombaan tersebut, kami membuat inovasi media pembelajaran sistem saraf pada mata pelajaran biologi dalam bentuk Web Based Augmented Reality (WebAR) atau AR berbasis website. Tidak percaya kalau inovasi yang kami buat lolos hingga babak final dan meraih juara 3," kata Ninda Ayu Ningtyas saat dihubungi Kabar Banten, Selasa 8 September 2020.

Ia menuturkan, inovasi yang dibuatnya mampu menstimulus minat belajar peserta didik terhadap materi atau pelajaran sistem saraf, pihaknya berharap, dari inovasi yang dibuat dapat memberikan wawasan bagi guru dan peneliti terhadap media pembelajaran berbasis teknologi yang tidak hanya sekadar aplikasi presentasi atau video animasi pembelajaran biasa, tetapi juga teknologi yang bersifat interaktif dan memiliki potensi bagi guru yang sedang dan akan mempelajari sistem saraf.

"Kami membuat inovasi pembelajaran yang menstimulus minat belajar siswa terhadap pembelajaran saraf, dari yang kami buat tersebut diharapkan dapat memberikan wawasan bagi guru atau peneliti terhadap media pembelajaran berbasis teknologi," ujarnya.

Baca Juga : Kadin Kabupaten Serang Fasilitasi Mahasiswa Untirta

Ia mengatakan, pihaknya melakukan berbagai persiapan sebelum mengikuti perlombaan, melakukan diskusi bersama rekannya membaca dan mempelajari panduan perlombaan, agar memenuhi persyaratan. Untuk pemberkasan pendaftaran lomba hanya sebentar sekitar 3 harian menjelang penutupan, karna baru dapat infonya pada H-3.

Selanjutnya, persiapan produk media sendiri sudah dari lama, sebab itu merupakan riset bersama yang telah berjalan dari sekitar 5 bulan yang lalu, kemudian dilombakan ke kompetisi nasional dan memang ternyata kebanyakan tim-tim dari universitas lainnya juga merupakan riset yg telah berjalan dan akhirnya dilombakan di kompetisi.

"Kami melakukan persiapan pemberkasan pendaftaran lomba hanya sebentar sekitar 3 harian menjelang penutupan, karena baru dapet infonya di H-3. Kemudian, kami melakukan diskusi bersama rekan untuk mempelajari pedoman, agar memenuhi persyaratan, karena untuk media sendiri saya sudah persiapkan dari 5 bulan yang lalu. Saya lihat tim-tim dari universitas lainnya juga merupakan riset yang telah berjalan dan akhirnya dilombakan," ucapnya.

Ia mengatakan, memilih WebAr tersebut, karena pengembangannya lagi digencarkan di luar negeri, kemudian efisiensi dan efektivitas media dalam penggunaannya di berbagai bidang keprofesian, namun hanya sedikit pengembangannya di Indonesia. Dari beragam jurnal penelitian yang ada, hanya sekitar 1-2 jurnal nasional yang memuat WebAR. Sisanya berupa aplikasi AR berbasis offline.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah