Ketua DPRD Termuda se-Indonesia, M. Agil Zulfikar Pecahkan Rekor!

20 Maret 2021, 18:36 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Lebak dari Fraksi Gerindra, M. Agil Zulfikar /Dokumentasi M. Agil Zulfikar

KABAR BANTEN - DPP Partai Gerindra secara resmi telah memberikan mandat kepada Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Lebak M. Agil Zulfikar  menjadi Ketua DPRD Kabupaten Lebak periode 2021-2024. Mandat itu diberikan melalui Surat Keputusan DPP Partai GERINDRA Nomor: 08-0414/Kpts/ GERINDRA/2019 tanggal 27 Agustus 2019 tentang Pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lebak Provinsi Banten Periode 2019-2024 dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pimpinan DPRD dan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lebak periode Tahun 2021-2024 yaitu Muhammad Agil Zulfikar sebagai Ketua DPRD Kabupaten Lebak dan H. Zaenal Faozi sebagal Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Lebak.

Diterimanya SK tersebut Ketua DPRD Kabupaten Lebak itu, menjadikan M. Agil Zulfikar sebagai Ketua DPRD termuda se-Indonesia. Sebelumnya Ketua DPRD termuda dipegang oleh Anita Yasmin, Ketua DPRD Batang Hari, Provinsi Jambi, periode 2019 - 2024.

Baca Juga: Dapat Mandat Jadi Ketua DPRD Lebak dari Prabowo, M Agil Zulfikar Memohon Doa Ini

Ketua DPRD Batang Hari Anita Yasmin merupakan politikus Partai Amanat Nasional, kelahiran Jambi, 26 Juli 1995. Pada saat dilantik menjadi Ketua DPRD Batang Hari baru berusia 24 tahun.

Dalam waktu dekat, Rekor Ketua DPRD Termuda di Indonesia bakal terpecahkan setelah M. Agil Zulfikar dilantik menjadi Ketua DPRD Lebak Periode 2021 - 2024.

"Rekor Ketua DPRD termuda se Indonesia terpecahkan karena kalau Anita Yasmin, Ketua DPRD Batang Hari itu kelahiran 26 Juli 1995 sedangkan kalau saya kelahiran 3 Januari 1997. Jadi kalau dari sisi usia lebih muda 2 tahun," katanya.

Menurutnya, setelah dirinya resmi dilantik, ia akan menjadi Ketua DPRD termuda di seluruh Indonesia. Selain menjadi Ketua DPRD termuda, ia juga telah memecahkan telor harapan warga Cipanas.

"Warga Cipanas terakhir menjadi Ketua DPRD Kabupaten Lebak tahun 1999, dari semenjak itu belum ada lagi. Syukur Alhamdullah, berkat do'a semuanya akhirnya pecah telor juga," katanya.

Agil mengungkapkan, perjalanan karir politiknya tanpa disadari sebetulnya sudah bermain politik semenjak duduk di bangku SD (Sekolah Dasar) tahun ajaran 2002-2003. Pada saat itu di SD Negeri Sindangmulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak.

"Pas SD kelas 1 sampai kelas 5 itu, sudah bermain politik. Menjadi orang berpengaruh dalam artian bisa menempatkan diri dan bergaul dengan semua," katanya.

Semua temen - teman pada dekat karena memang tidak menjaga jarak.

"Saya orangnya terbuka dan tidak ingin menang sendiri, namun tidak mau mengalah ketika memang tidak salah. Jadi tanpa disadari sebetulnya  jiwa kepemimpinan sudah terbangun dari semenjak kecil," katanya.

Jiwa kepemimpinan terbangun semenjak kecil namun tidak mengandalkan otot.

"Saya tidak mengandalkan otot tetapi kemampuan dalam menjalani komunikasi. Menjaga pertemanan dan persahabatan dan saat itu memang tidak sengaja mencari musuh tetapi saat itu saya mencari teman sebanyak- banyaknya," katanya.

Kemudian setelah lulus SD melanjutkan ke MTS Negeri di Komplek Pendidikan, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, tahun ajaran 2008 - 2009. Selanjutnya melanjutkan ke SMA Negeri 2 Rangkasbitung.

Agil mengakui, bahwa dulu saat duduk di bangku SMA dapat dikatakan orang suka bolos. Ia bukan termasuk orang berprestasi di sekolahnya.

"Kendatipun, nilai akademik berada di bawah semangat menyelesaikan pendidikan tetap ada. Serta semangat belajarnya terus terbangun.

"Hal itu dibuktikan dengan hasil Ujian Nasional (UN), mendapatkan meraih nilai terbaik di SMA Negeri 2. Hasil itu diperoleh dari belajar keras dan mengikuti bimbel sehingga ketika lulus dapat nilai terbaik," katanya.

Semasa duduk di bangku SMA memiliki banyak kenangan ada yang pahit dan manis. Rasa pahit menjadikan sebuah motivasi menjadi orang lebih baik dan rasa manisnya saat itu mendapatkan nilai tertinggi.

"Ketika memang Virus Covid - 19 telah berakhir maka saya ingin menjadi pembina upacara di SMA Negeri 2 Rangkasbitung," katanya.

Keinginan menjadi pembina upacara di SMA Negeri 2 Rangkasbitung untuk memberikan motivasi kepada adik - adik kelas.

Baca Juga: Ditunjuk Partai Gerindra, Dewan Muda Berusia 24 Tahun Ini Jabat Ketua DPRD Lebak

"Untuk tetap semangat belajar, jauhi narkoba, tumbuhkan rasa jiwa sosial. Ketika kita memiliki jiwa sosial tinggi maka kita tidak akan melihat orang itu dari sudut pandang ini dan itu tapi bagaimana kita berupaya memperbaiki keadaan dari nakal menjadi anak pintar dan berprestasi," katanya.

Lebih lanjut Agil mengungkapkan, lulus di SMA Negeri 2 bukan hanya mendapatkan nilai terbaik tetapi juga menjadi siswa yang lulus Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Universitas Brawijaya.

Pada semester 1 di Universitas Brawijaya, Agil mengaku, dirinya masih melanjutkan tradisi semasa di SMA. 

"Namun pas semester 2, mulai aktif hingga terpilih menjadi Ketua Himpunan Mahasiswa Politik Indonesia (Himapolindo). Menjadi orang Lebak dan Banten pertama terpilih menjadi Ketua Himapolindo," katanya.

Memasuki tahun 2019 terpilih menjadi Anggota DPRD Lebak dari Fraksi Partai Gerindra.

Baca Juga: Polisi Tunggu Visum Penyebab Kematian Ketua DPRD Lebak

"Adapun pendidikan politik hingga tertarik menjadi politisi itu berawal dari rumah. Di rumah itu kan cuman ada TV satu. Nah selepas Sholat Magrib,  ayah saya itu suka menonton berita politik," katanya.

Kebiasaan Ayahnya menonton berita politik, memotivasi dirinya menjadi politisi. 

"Karena memang saat itu mengonsumsi pemberitaan presiden, tokoh parpol, genre politik. Lama - lama suka ikut nimrung bareng Ayah sehingga menjadi paham dinamika politik nasional," kata Ketua DPRD Kabupaten Lebak M. Agil Zulfikar.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler