Bentuk Koperasi, Pemuda Cimarga Hadang Bank Emok dan Rentenir di Kabupaten Lebak

15 April 2021, 21:40 WIB
Tokoh Muda Cimarga, Anas (tengah), foto bersama dengan anggota koperasi di Kampung Pasirroko, Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Kamis, 15 April 2021. /Kabar Banten/Purnama Irawan

KABAR BANTEN - Pemuda Cimarga, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Anas mendirikan dan membentuk lembaga koperasi produsen.

Menurut Anas tujuan dibentuknya koperasi tersebut dalam rangka memberdayakan anggota beserta petani untuk menggali atau memanfaatkan potensi di Kabupaten Lebak yang selama ini belum terjamah.

"Masih banyak lahan kosong milik pemerintah. Namun sayang masih di kelola secara liar," ujar pemuda sekaligus Ketua Koperasi Nata Negara Empat Puluh Lima (KNN 45) kepada Kabar-Banten.com, Kamis, 15 April 2021.

Baca Juga: Pembiayaan UMi, Dinkop UKM Banten Fasilitasi Koperasi dan Pelaku UMKM

Menurut dia, tanah negara yang dikelola secara liar membuat pemerintah tidak diuntungkan. Baik itu oleh korporasi maupun oleh individu-individu.

"Kenapa tidak diuntungkan, ya SPPT nya saja mungkin enggak dibayar. Padahal kalau orang mengelola tanah dan di situ ia ada hasil maka berkewajiban membayar SPPT dan ini menjadi income buat pemerintah, baik tingkat desa, kabupaten dan pusat," katanya.

Anas mengungkapkan, dari hasil monitoring di Kecamatan Cimarga banyak lahan statusnya milik negara. Banyak di antaranya dikelola oleh petani penggarap.

"Kalau masyarakat sudah mengelola, ok kita siap memberdayakan. Jadikan dia sebagai mitra, atau kita jadikan sebagai anggota apa yang dia butuhkan, oh misal butuh pupuk ini dan itu terus hasilnya kita tampung di koperasi," katanya.

Baca Juga: Bantu Pulihkan Ekonomi Nasional, Pemkot Tangerang Berdayakan Koperasi

Anas mengungkapkan, selain menampung hasil pertanian, koperasi juga siap memberikan pinjaman uang buat modal usaha.

"Pinjaman diberikan tanpa ada bunga. Karena tujuan kita mendirikan koperasi agar anggota maupun para petani tidak terjerat pinjaman bank Emok, yang setiap hari nagihin terus dan kalau enggak pokoknya maka bunganya terus berkembang maka dari itu, kami termotivasi membentuk koperasi agar dapat membebaskan warga, khususnya anggota dari jeratan bank Emok dan rentenir," katanya.

Anas menjelaskan, koperasi ini bukan bisnis multilevel marketing yang penuh trik liku, liku kemudian bicara bahwa kamu akan sejahtera akan mendapatkan ini dan itu. Koperasi jelas  harus berazaskan kekeluargaan, saling tolong-menolong dia lebih menekankan itu.

"Oleh karena itu bagaimana caranya nah tentunya dengan kekompakan dan kebersamaan ini inti koperasi. Kekompakan dan kebersamaan untuk mencapai kesejahteraan," katanya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler