KABAR BANTEN - Dari sisa kejayaan Banten sebagai salah satu kota besar di nusantara yang berkembang sejak abad ke-16, diantaranya adalah keberadaan 5 kampung di Banten Lama.
Keberadaan 5 kampung di Banten Lama itu, bisa disebut sebagai jejak sekaligus saksi sejarah kejayaan Kesultanan Banten.
Dari setiap namanya, 5 kampung di Banten Lama itu lahir dari banyaknya pedagang dari luar maupun dalam negeri yang datang saat itu.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, penguasa Banten sengaja mengatur pemukiman penduduk asing dan lokal di 5 kampung di Banten Lama tersebut.
Berdasarkan data sejarah dan toponim setempat, 5 kampung yang menjadi pemukiman penduduk itu dibedakan berdasarkan suku bangsa dan jenis pekerjaannya.
Hingga saat ini pun sisa-sisa pemukiman tersebut masih dapat kita jumpai. Berikut 5 kampung di sekitar eks Kesultanan Banten yang menjadi saksi sejarah kejayaan Banten.
1. Kampung Bugis
Kampung ini terletak di sisi timur kota eks Kesultanan Banten atau Banten lama, yang sampai saat ini masih dapat dijumpai beberapa rumah yang mencirikan mayarakat bugis.
2. Kampung Pakojan
Berada di sisi utara dari kawasan eks Kesultanan Banten, Kampung Pekojan merupakan pemukiman dari orang-orang Arab, India, Gujarat, dan Turki.
Akan tetapi, saat ini di pemukiman penduduk tersebut hanya tinggal tersisa reruntuhannya saja.
3. Kampung Pecinan
Kampung Pecinan berada di sisi barat dari eks Kesultanan Banten ditandai dengan adanya Kelenteng Avalokiteswara.
Klenteng ini merupakan salah satu klenteng tertua di Pulau Jawa, yang dibangun pada masa pemerintahan Syarif Hidayattullah.
Selain itu juga terdapat sebuah gerbang, Masjid, dan makam dari orang Cina.
4. Kampungan Eropa
Kampung Eropa berada di sudut utara dari kawasan eks Kesultanan Banten, ditandai Benteng Speelwijk sebagai benteng pertahanan dan juga terdapat pemakaman dari orang Eropa.
5. Kampung Kebalen
Kampung ini merupakan pemukiman orang-orang Bali, tetapi sangat populer. Sebab, saat ini tidak ada bekas-bekas dari pemukiman orang-orang Bali.
Hal ini dikarenakan berkembangnya pembangunan, dimana salah satunya adalah terminal pembangunan eks Kesultanan Banten.
Keberadaan orang-orang dari luar yang datang ke Banten pada masa lalu, terkait dengan fungsi Banten sebagai pelabuhan dan salah satu pusat perdagangan rempah-rempah di Asia Tenggara.
Keragaman yang berada di kawasan eks Kesultanan Banten di masa lalu dan masa kini, dapat mencerminkan Indonesia mini sebagai negara yang sangat beragam suku bangsa.
Baca Juga: Mengenal Telur Asin Asal Kasemen Kota Serang, Rasanya Khas Jadi Oleh-oleh Pengunjung Banten Lama
Namun semuanya, bersatu atas nama Indonesia sesuai dengan Pancasila 'Persatuan Indonesia'.