Masih Banyak Rumah Tidak Layak Huni di Kota Serang , Wali Kota Syafrudin pastikan Setiap Tahun Menurun

29 Agustus 2021, 19:44 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin saat mengunjungi salah satu penerima bantuan bedah rumah, di Kelurahan Lontar, Kecamatan Serang, Kota Serang, Ahad 29 Agustus 2021. /Dok. protokol Pemkot Serang/ Kabar Banten

KABAR BANTEN - Sekitar 500 unit atau masih banyak Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kota Serang, yang ditargetkn bisa selesai pada 2023.

Berdasarkan data dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang tahun 2020 lalu masih ada sekitar 1.000 unit Rumah Tidak Layak Huni.

Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan, tahun 2020 Rumah Tidak Layak Huni di Kota Serang sekitar 1.000 unit.

Baca Juga: Jangan Sampai Pelajar tak Kenal Kebudayaan, Disdikbud Kota Serang Lakukan Ini

Namun setiap tahun dapat dipastikan angka tersebut menurun, seiring dengan adanya program renovasi rumah dari Pemkot Serang.

"Sebenarnya di Kota Serang tahun 2020 itu kalau tidak salah masih ada 1.000 lebih (rutilahu). Tapi dari tahun ke tahun sudah ada perubahan," katanya, Ahad 29 Agustus 2021.

Seperti di Kelurahan Sukawana, Kecamatan Curug, Kota Serang, dia mengklaim sudah tidak ada lagi rumah tidak layak huni di sana.

"Iya, tahun kemarin itu (2020) di kelurahan sukawana full, semuanya sudah selesai. Karena pada waktu kampanye saya di sukawana, ada sekitar 30 rumah," ujarnya.

Berdasarkan data yang didapat, Syafrudin menyebutkan bila Kecamatan Kasemen terdapat banyak rumah tidak layak huni.

"Iya yang paling banyak itu di Kecamatan Kasemen. Mudah-mudahan yang 1.000 rumah sudah bisa diselesaikan tahun 2023," ucapnya.

Menurut dia, yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah Kota Serang sekitar 50 persen dari 1.000 unit rumah tidak layak huni.

"Jadi total yang belum itu sekitar 50 persen. Termasuk juga bantuan pusat, karena di Perkim itu ada APBD dan bantuan pusat kalau tidak salah, 150 rumah tahun 2020 itu," tuturnya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Serang Teguh mengatakan, mengenai bantuan rumah tidak layak huni, ada dua kecamatan yang menggunakan dana dari APBN dan dana dari APBD.

"Banyaknya ada di Kecamatan Kasemen. Kondisi rumah tentu nanti akan disurvey oleh kami, dan itu juga kan usulan dari masyarakat, RT dan RW, dan kelurahan," ujar dia.

Nantinya setelah mendapat laporan tersebut, pihak DPKP akan mengirimkan petugas verifikasi lapangan untuk melakukan validasi data.

"Karena kan ada beberapa syarat yang ditentukan. Sisanya itu sekitar 50 persen lagi (dari 1.000)," ucapnya.

Tahun 2022, pihaknya mengusulkan sebanyak 50 rumah untuk dilakukan perbaikan, namun disesuaikan dengan anggaran yang ada.

Baca Juga: Disdukcapil Kota Serang Data Kependudukan Ratusan Warga Binaan di Rutan Kelas II B Serang

"Tentu nanti kami akan informasikan. Kalau dari pusat itu bantuannya sekitar seratusan, targetnya memang 2023 selesai," katanya. ***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler