Pantas Saja Sakti, Penari Patingtung Hanya Anggota Persilatan dan Harus Penuhi 3 Syarat Ini

13 September 2021, 20:12 WIB
Penari atau pesilat Patingtung, bukan orang sembarangan, harus memenuhi 3 persyaratan khusus. /Tangkapan layar youtube Para PENDEKAR

KABAR BANTEN - Penari Patingtung merupakan pemain yang menampilkan berbagai atraksi dalam pertunjukan setiap Kesenian Patingtung.

Penari Patingtung ini, biasa disebut juga sebagai seorang pesilat. Karena, penari Kesenian Patingtung hanya berasal dari anggota kelompok persilatan.

Selain itu, Kesenian Patingtung ini, didominasi oleh gerakan-gerakan silat yang atraktif.

Tarian dalam Kesenian Patingtung sendiri, hanya ditampilkan sebagai selingan saja.

Baca Juga: Penghasil Padi Terbanyak, Provinsi Banten Peringkat 3 Nasional, Andika Hazrumy: Bantu Ketahanan Pangan

Bisa dikatakan sebagai jeda untuk membuat penonton sedikit relaks saat alami ketegangan.

Karena, Kesenian Patingtung ini banyak menunjukan gerakan ketangkasan yang cukup berbahaya, dan mampu membuat para penonton cukup tegang.

Untuk itulah, mengapa dikatakan bahwa penari Patingtung ini bukan orang sembarangan.

Selain karena merupakan anggota dari perkumpulan persilatan, untuk menjadi penari Patingtung ini, harus memenuhi 3 persyaratan khusus.

Baca Juga: Mengenal Kesenian Patingtung, Pengiring Adu Ayam Sultan Hasanuddin dan Prabu Pucuk Umum

Dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com 3 persyaratan khusus yang harus dipenuhi anggota pesilat untuk terpilih menjadi penari Patingtung diantaranya yakni:

1. Harus mengucapkan bismillah dan sholawat masing-masing sebanyak 5 kali.

2. Penari atau pesilat Patingtung harus menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama.

Perbuatan yang menjadi pantangan yang pastinya dilarang agama yakni perbuatan mencuri, bersinar, berjudi, dan mabuk.

3. Penari Patingtung tentunya harus beragam islam dan mengucapkan syahadat.

Jika tiga persyaratan itu terpenuhi, maka seseorang tersebut dapat menjadi penari atau pesilat dalam Kesenian Patingtung.

Baca Juga: Perkembangan Seni Patingtung, Bermula Iringi Sabung Ayam Sultan, Kode Warga Berkumpul

Kesenian Patingtung merupakan Kesenian yang memadukan unsur agama serta kekuatan magis.

Itulah yang membuat Kesenian Patingtung ini mampu menunjukan berbagai atraksi-atraksi yang menunjukan betapa kuatnya dan kenalnya para pesilat.

Meski disayat atau digorok oleh benda tajam, bahkan makan berbagai bahan-bahan yang berbahaya seperti beling, namun anggota tubuhnya tetap utuh.

Bahkan, sayatan yang dikenai kepada tubuh sangat penari, tidak sedikitpun membuat berdarah atau lecet sekalipun.

Baca Juga: Uniknya Kesenian Patingtung Asal Banten, Pantas Saja Bikin Merinding! Padukan Unsur Agama dan Kekuatan Magis

Untuk diketahui, penari yang tampil dalam pertunjukan Kesenian Patingtung ini, berjumlah 10 hingga 15 orang.

Busana yang digunakan oleh para penari atau pesilat termasuk Pengrawit yang memainkan alat musik untuk mengiringi atraksi para pemain yakni busana adat yang didominasi oleh warna hitam.

Busana yang didominasi warna hitam tersebut terdiri dari baju, celana, lomar atau ikat kepala, dan ikat pinggang.

Pertama, baju yang dikenakan pemain Patingtung adalah baju potongan kampret, yakni baju potongan tanpa kerah, memiliki dua dua kantung dibagian bawah kiri dan kanan serta bertangan panjang.

Baca Juga: Patingtung Bukan Kesenian Biasa, Ada Sejak 1552, Hanya Talent Ahli yang Dapat Memainkannya

Kedua, celana yang dikenakan pemain Patingtung adalah celana dengan potongan pangsi, yang dibuat tanpa kantong dan tanpa ikat pinggang.

Ketiga, adalah ikat pinggang yang terbuat dari kain berwarna merah dan berbentuk persegi panjang.

Keempat, adalah lomar atau ikat kepala berbentuk segitiga atau segiempat yang dilipat menjadi segitiga yang terbuat dari kain bating loreng.

Demikian 3 persyaratan khusus hingga jenis pakaian Patingtung yang digunakan oleh pemain dalam menunjukan atraksi-atraksi sakti yang menegangkan.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler