Termasuk Banten, Enam Provinsi Ini Sumbang 50 Persen Kasus Kematian Ibu

24 September 2021, 07:20 WIB
Ilustrasi ibu dan anak. Banten menjadi salah satu provinsi penyumbang 50 persen kematian ibu secara nasional. /Pexels/pixabay/

KABAR BANTEN - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap enam provinsi sebagai daerah penyumbang 50 persen kasus kematian ibu. Salah satunya Provinsi Banten.

Selain Banten lima provinsi penyumbang 50 persen kematian ibu tersebut yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Aceh.

Selain kematian ibu, Banten juga menjadi provinsi yang menyumbang terbesar kematian bayi. 

Baca Juga: Angka Kematian Ibu dan Anak Dikhawatirkan Naik di Masa Pandemi

Sama halnya dengan empat provinsi lain yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Aceh.

Data ini disampaikan Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Erna Mulati pada acara peluncuran Program USAID-Momentum Kemitraan Indonesia dan Amerika Serikat, secara virtual, Kamis 23 September 2021.

Berdasarkan data Direktorat Kesehatan Keluarga, Angka Kematian Ibu (AKI) di Banten pada tahun 2018 sebanyak 247 kasus, kemudian menurun menjadi 212 kasus tahun 2019, dan 2020 sebanyak 242 kasus.

Sementara kasus kematian bayi di Banten pada tahun 2018 sebanyak 1.158 kasus. 

Kemudian pada tahun 2019 meningkat menjadi 1.299 kasus, dan 2020 menurun yakni sebanyak 1.121 kasus.

Data angka kematian ibu di sejumlah provinsi. Tangkap layar Youtube Kemenkes RI

Namun jika dibandingkan periode September 2020 dengan September 2021, kasus kematian ibu di Banten mengalami penurunan dari 184 kasus menjadi 129 kasus.

Erna mengungkapkan, penyebab kematian ibu antara lain gangguan hipertensi (31,9 persen).

Faktor lain yang menyebabkan kematian ibu, menurut dia, meliputi perdarahan obstetri (26,9 persen), komplikasi non-obstetri (18,5 persen).

Kemudian komplikasi obstetri lain (11,8 persen), serta komplikasi pasca-keguguran dan infeksi pada kehamilan (9,2 persen).

Pada masa pandemi Covid-19, kata dia, infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 juga berkontribusi pada peningkatan angka kematian ibu.

“Tentunya perlu dilakukan audit kematian ibu apakah murni disebabkan oleh Covid-19 atau ada faktor lain yang jadi penyebab," katanya.

Data juga menyebutkan bahwa selama pandemi Covid-19 kasus kematian pada ibu mengalami penambahan cukup tinggi di 24 provinsi termasuk Jawa Timur, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.

“Tentunya hal ini berkorelasi sangat erat dengan tingginya kasus-kasus Covid-19 di daerah ini,” kata Erna.

Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, angka kematian ibu di Indonesia masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), Sensus Penduduk, dan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 menunjukkan angka kematian ibu masih berada di angka 305 per 100.000 kelahiran hidup.

Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi, Pendidikan Kesehatan Perlu Diberikan pada Peserta Didik

Sementara itu, pemerintah dalam PRJMN tahun 2024 menargetkan angka kematian ibu bisa diturunkan menjadi 183 per 100.000 kelahiran hidup. 

Target penurunan angka kematian ibu dalam SDGs 2030 lebih rendah lagi, 70 per 100.000 kelahiran hidup.

“Untuk itu perlu terus menerus melakukan upaya-upaya untuk menuju ke angka yang menjadi target kita dan dukungan, support, dari semua pihak ini sangat penting saat ini, kemudian juga ke depan,” kata Kunta.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: Youtube Kementerian Kesehatan RI

Tags

Terkini

Terpopuler