Ironis, Dua Balita Lagi-lagi Dijadikan Manusia Silver di Tangerang Selatan

29 September 2021, 14:26 WIB
Setelah ramai bayi 10 bulan dijadikan manusia silver, kini di Tangerang Selatan kembali ditemukan 2 balita yang menjadi manusia silver. /Instagram @lambeturah_official/

KABAR BANTEN - Menyusul terungkapnya seorang bayi yang dieksploitasi dengan dijadikan manusia silver di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) baru-baru ini, kini ditemukan lagi dua anak usia di bawah lima tahun (balita) di Tangsel yang juga dijadikan manusia silver.

Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel, Muksin Al-Fachry,  mengungkapkan pihaknya kembali mengamankan manusia silver di wilayah Tangsel. Jumlahnya ada 19 orang yang diamankan, dua di antaranya merupakan anak usia balita.

"Laki-laki dewasa 10 orang. Perempuan dewasa 4 orang. Anak anak: laki-laki 13 tahun, perempuan 14 tahun, laki-laki 3 tahun, perempuan 6 tahun, laki-laki 3 tahun,"  ujar Muksin, Rabu, 29 September 2021.

Baca Juga: Sering Ditertibkan, Manusia Silver dan PSK di Kabupaten Lebak tak Kapok, Ini Yang Dilakukan Satpol PP

Sebanyak 19 manusia silver yang diamankan saat razia pada Selasa petang, 28 September 2021 itu tersebar di sejumlah  lokasi di Tangsel. 

"Razia Perempatan Muncul, Pamulang, Gaplek, Rempoa-Gintung, Bintaro Plaza, Graha Bintaro, Alam Sutera,” papar Muksin. 

Muksin menjelaskan, sejumlah manusia silver tersebut setelah diperiksa identitasnya diketahui bukan merupakan warga Tangsel.

“Dewasa laki-laki ber-KTP Tangsel 6 orang, yang luar Tangsel 4 orang. Perempuan dan anak-anak di luar KTP Tangsel," ungkapnya.

Muksin menambahkan, para manusia silver yang masih di bawah umur kemudian dibawa pihak Kementerian Sosial (Kemensos) ke Balai Melati Bambu Apus, Jakarta Timur.

Sedangkan manusia silver yang usianya sudah dewasa dibawa ke Dinas Sosial Tangsel untuk diberikan pembinaan.

Raup Rp300 Ribu Perhari

Menurut pengakuan belasan manusia silver itu, dalam sehari ternyata mereka mampu meraup penghasilan hingga ratusan ribu rupiah.  Hal itulah yang menjadi salah satu faktor merambaknya manusia-manusia silver di sudut kota ini. 

"Pendapatan mereka sehari Rp80-300 ribu," kata Muksin. 

Ratusan ribu tersebut pun didapatinya rata-rata hanya dalam kurun waktu tiga jam saja. 

"Jadi selama 3 jam setiap harinya. Jam 3 sore sampai jam 10 malam manusia silver bergerak rata-rata hanya 3 jam," terangnya.

Baca Juga: Sejumlah Manusia Silver di Kota Serang Terjaring Razia, Mayoritas di Bawah Umur

"Penghasilan ratusan ribu tersebut didapatinya hanya dengan bermodalkan bahan yang terbilang cukup murah. Bahan yang digunakan (cat) sablon baju," ucapnya.

Namun sayangnya, bahan tersebut dapat mengancam kesehatan kulit. Mereka pun tak menghiraukannya. Para manusia silver itu hanya menganggap, ancaman kesehatan itu sebagai adaptasi kulit. 

"Ada kulit yang sensitif. Dia merasa panas dan ada yang tidak berasa panas. Kalau pemula rata-rata panas, katanya sebagai adaptasi kulit," pungkasnya.***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler