Banyak Masyarakat di Kasemen Tidak Punya Jamban, Wali Kota Serang: Bukan karena Tidak Mampu

30 September 2021, 07:19 WIB
Wali Kota Serang Syafrudin sebut banyak masyarakat di Kasemen tidak punya jamban bukan karena tidak mampu. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Wali Kota Serang Syafrudin menyebut masyarakat di Kecamatan Kasemen bukan tidak mampu untuk membuat jamban atau WC di rumahnya.

Namun, kata Wali Kota Serang Syafrudin, kebanyakan warga di Kasemen tinggal di bantaran sungai dan irigasi, sehingga mereka melihat lebih praktis dan pada akhirnya tidak mementingkan jamban.

"Karena sebenarnya masyarakat juga mampu membuat jamban. Membuat rumah saja mampu masa membuat jamban enggak mampu. Ini karena memang rumahnya dekat kali jadi buang airnya (buang air besar) di kali," kata Wali Kota Serang Syafrudin, Rabu 29 September 2021.

Baca Juga: Gizi Buruk, Stunting Hingga Dolbon, Wali Kota Serang Soroti Kesejahteraan Masyarakat di Kecamatan Walantaka

Menurutnya, buang air besar sembarangan (BABS) merupakan kebiasaan dari masyarakat itu sendiri, bukan dari ketidakmampuannya dalam membuat jamban.

"Hanya memang sebenarnya jamban ini tergantung dari kesadaran masyarakat masing-masing, bukan karena tidak mampu," ujarnya.

Berdasarkan data dan laporan, kata dia, Kecamatan Kasemen merupakan wilayah yang masyarakatnya paling banyak melakukan BABS, terutama di kali atau sungai.

"Wilayah Kasemen terbesar yang tidak memiliki jamban. Maka upaya kami, pemkot melalui Perkim (DPKP) setiap tahun membantu membuat jamban," ucapnya.

Bahkan, pada tahun 2020 lalu Ibu Negara Republik Indonesia Iriana Jokowi sempat memberikan bantuan sebanyak 500 unit jamban untuk wilayah Kecamatan Kasemen. 

Kemudian dari Pemkot Serang melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) setiap tahunnya diprogramkan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat, baik tahun ini maupun 2022 mendatang.

"Pernah ada bantuan dari ibu presiden 5.000 jamban tahun kemarin (2020). Dari kami pun ada, tahun 2021 dan tahun 2022," tuturnya.

Baca Juga: Bankeu Kabupaten dan Kota Dipatok Rp10 miliar, Pemkot Serang Tetap Ajukan Rp100 miliar lebih

Namun tidak secara keseluruhan, sebab ada beberapa warga yang memiliki rumah dalam kondisi sangat layak tapi tidak memiliki jamban.

"Karena sebenarnya bukan orang tidak mampu, yang kami bantu ini orang yang tidak mampu. Masa rumahnya bagus kami bantu jambannya, mestinya jamban dulu yang harus dibuat," ucapnya. 

Permasalahan BABS di Kota Serang hingga saat ini masih belum dituntaskan, namun di masa kepemimpinan Aje Kendor tersebut ditargetkan persoalan tersebut dapat terselesaikan. ***

Editor: Rifki Suharyadi

Tags

Terkini

Terpopuler