Kemenko PMK Sebut Kemiskinan Ekstrem Berkaitan dengan TBC dan Stunting

4 November 2021, 11:26 WIB
Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni didampingi Sekda Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri saat melakukan diskusi di ruang rapat Brigjen Syam'un Kamis 4 November 2021. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten


KABAR BANTEN - Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni menyebut kemiskinan ekstrem berkaitan erat dengan stunting dan TBC.

Hal tersebut diungkapkan Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni saat hadir ke Kabupaten Serang, Kamis 4 November 2021.

"Tujuan kami hadir disini kami ingin dapat informasi sebanyak banyak tentang kebijakan atas program yang dilakukan daerah kemudian barangkali ada agenda yang dilakukan daerah dalam hal mengatasi kemiskinan ekstrem," ujar Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nancy Dian Anggraeni saat memberikan sambutan di ruang rapat Brigjen Syam'un.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Happiness, Usaha Bertahan Hidup Ditengah-tengah Wabah Penyakit Menular

Ia mengatakan, masalah kemiskinan ekstrem berkaitan erat dengan stunting dan TBC. Secara nasional Kabupaten Serang angka kemiskinan masih diatas rata-rata nasional.

"Kemiskinan ekstrem jadi prioritas dari presiden. Karena di SDGes ada amanah kepada negara untuk bisa turunkan kemiskinan ekstrem," katanya.

Oleh karena itu pemerintah menargetkan pada 2024 Kemiskinan ekstrem bisa hilang. Padahal angkanya masih tinggi mencapai 4 persen nasional. "Di Kabupaten Serang saja ada 80 ribuan (angka kemiskinan) itu cukup besar," ucapnya.

Menurut dia untuk penanganan tersebut butuh dukungan sosial membantu masyarakat miskin agar produktif.

Baca Juga: One Piece: Big Mom, Rekan Aliansi Yonkou Kaido, Kaisar Bajak Laut Berkepribadian Campuran, Ini Fakta-faktanya

"Karena PMK memang point'nya untuk memperkuat SDM kita. Bagaimana kita menjadikan SDM investasi kita tidak berharap pada SDA tapi manusia menggerakan ekonomi kedepan," tuturnya.

Pihaknya melalui kunjungan tersebut ingin melihat bagaimana Pemda dalam menangani stunting, dan TBC. Kemudian seperti apa kendala dalam pelaksanaan nya.

"Kami akan koordinasi dengan kementrian teknis baik apabila ada usulan, kendala agar hal baik metode penanganan di daerah bisa diusung jadi contoh di nasional," ucapnya.

Menurut dia untuk penanganan kemiskinan ekstrem tersebut perlu koordinasi diantara stakeholder baik OPD dan di luar OPD.

"Karena arah gerakan pembangunan menuju pentahelik. Bukan hanya pemerintah tapi seasta, media, masyarakat, itu bergerak agar bisa membangun daerah," katanya.

Baca Juga: Eks Pemainnya Disanksi PSSI, Manajer Perserang: Pengaturan Skor Runtuhkan Integritas Sepakbola

Sekda Kabupaten Serang Tubagus Entus Mahmud Sahiri mengatakan, IPM Kabupaten Serang akhir 2020 66,70 point, kemiskinan 4,94 persen, pertumbuhan ekonomi 5,64 point, pengangguran terbuka 12,22 persen, dan kepuasan masyarakat nilai B.

Pendidikan rata-rata lama sekolah 7,5 tahun, angka harapan lama sekolah tahun 2020 meningkat dari 12,36 menjadi 12,57, indek pendidikan 5,77 meningkat menjadi 5,92 point.

"Pencapaian yang kami capai di kesehatan pada tahun 2020 angka harapan hidup naik dar 63,59 jadi 64,64 tahun, indek kesehatan dari 72,65 jadi 74,40 point," katanya.

"Angka pengangguran masih tinggi yaitu 2020 menurun dari 91.844 jadi 85.538 orang, dengan tingkat pengangguran terbuka 12,26 persen, ekonomi Alhamdulillah pada tahun 2020 dari 5,09 persen jadi 5,33 persen," ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru Idol: The Coup, Kisah Dibalik Layar Kehidupan Para Idol K-Pop

Sedangkan untuk penyandang masalah sosial di Kabupaten Serang mencapai 93.338 jiwa.

"Pengangguran dan kemiskinan tinggi karena kami lepas dua zona pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan di Kabupaten Serang," ucapnya.

"Jadi kalau ibarat pesawat kami gagal dua kali take off, karena ada pemekaran wilayah jadi Kota Cilegon dan Kota Serang yang diurusi semua desa," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler