Teriakkan 'Hidup Janda' Menggema dari Massa Aksi Menolak Pembongkaran Tempat Hiburan Malam di JLS Serang

15 November 2021, 13:23 WIB
Masa aksi yang juga diikuti kaum perempuan tersebut terus menyuarakan penolakan pembongkatan THM di JLS Kramat watu Kabupaten Serang, Senin 15 November 2021. /Kabar Banten /Dindin Hasanudin

KABAR BANTEN - Ratusan massa aksi menolak rencana pembongkaran Tempat Hiburan Malam atau THM di jalan lingkar selatan Kecamatan Kramat watu Kabupaten Serang Senin 15 November 2021.

Aksi dilakukan karena mereka takut kehilangan mata pencaharian.

Pantauan Kabar Banten, ratusan masa aksi yang sudah berkumpul di jalan lingkar selatan terus menyuarakan penolakan.

Baca Juga: Pembongkaran Tempat Hiburan Malam di JLS Kecamatan Kramatwatu Kabupaten Serang Dihadang Sekelompok Massa

Masa aksi tersebut berbaris menutup jalan lingkar selatan. Lengkap dengan sebuah mobil pikap yang mengangkut soun sistem peralatan aksi.

Aksi sempat memanas bahkan sejumlah masa yang terdiri dari sejumlah kaum perempuan turut berteriak menolak
pembongkaran.

Berulang kali masa aksi tersebut neneriakan bahwa mereka butuh makan. Selain itu teriakan hidup janda sempat menggema pula dari masa aksi. Sebab kebanyakan dari mereka mengaku berstatus janda.

"Hidup janda, hidup janda, hidup janda," katanya

"Kami butuh makan, kami butuh nakan," ucap mereka.

Perwakilan masa aksi M Toha dalam orasinya mengatakan pada dasarnya masa aksi tersebut butuh makan.

Apa yang dilakukan bukan untuk mencari harta benda, mereka bekerja hanya saja caranya berbeda.

"Kami meneriakan aspirasi yang ada, kami berteiak sukarela," ujarnya.

Ia juga mengatakan aksi tersebut juga untuk menolak Pembongkaran yang akan dilakukan satpol PP.

Dimana bangunan yang kini sudah ditandai oleh satpol PP dengan tanda silang tersebut masih dalam proses pengadilan di PTUN.

"Belum ada keputusan pengadilan, itu jelas kalau ada keputusan pengadilan dan mereka mengatakan bongkar kami akan setuju," katanya

Ia mengatakan gedung tidak salah, sebab para pekerja tersebut hanya mencari makan dan mencari sesuap nasi.

"Kalian polisi pamong praja jangan hanya bongkar bongkar saja, pikirkan nasib mereka bagaimana. Saya berdiri disini tidak dibayar iklas iklas lilahitaala," tuturnya

"Apakah bapak tega melihat mereka kelaparan, anaknya menangis, diusir dari kontrakan, jangan sewenang wenang karena hanya laporan," katanya.

Baca Juga: Ditemukan Lorong Tersembunyi, Saat Wakil Bupati Serang Pimpin Langsung Pengosongan Tempat Hiburan Malam di JLS

Toha juga mengatakan dalam aksi tersebut meminta agar Satpol PP Kabupaten Serang membatalkan rencana pembongkaran gedung THM di JLS tersebut.

Sebagaimana diketahui pada Senin 15 November 2021, Pemerintah Kabupaten Serang berencana melakukan pembongkaran terhadap bangunan THM di jalan lingkar selatan.

Pembongkaran dilakukan karena THM tersebut tetap membandel dengan beroperasi walau sudah dikosongkan oleh satpol PP. ***

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler