Tol Serang Panimbang Seksi I Diresmikan, Pattiro Soroti Penyelesaian Pembangunan 4 Gedung SDN Terdampak

17 November 2021, 11:32 WIB
Kordinator Program Sekolah Aman Pattiro Banten Siti Kholisoh Ahyani. Pattiro Banten menyoroti peresmian proyek Tol Serang Panimbang seksi I Serang Rangkasbitung kontradiktif. /Dok. Pattiro

KABAR BANTEN - Pusat Telaah dan Informasi Regional atau Pattiro Banten menyoroti peresmian proyek Tol Serang Panimbang seksi I Serang Rangkasbitung kontradiktif.

Hal itu dikarenakan satu sisi pembangunan Tol Serang Panimbang bertujuan mempercepat akses antar daerah, namun sisi lain mengabaikan pelayanan publik lainnya yakni penyelesaian gedung sekolah yang aman dan nyaman.

Kordinator Program Sekolah Aman Pattiro Banten Siti Kholisoh Ahyani mengatakan, dari empat sekolah terdampak Tol Serang Panimbang, tiga diantaranya merupakan sekolah dampingan Pattiro Banten dan Yappika Action.Aid.

Baca Juga: Berlipat Rezeki Hingga Tentram, Ini Kecocokan Jodoh Weton Rabu Pahing dengan Kamis Pon Menurut Primbon Jawa

"Yaitu SDN Cilayanguha, SDN Seba, dan SDN Inpres," ujarnya kepada Kabar Banten, Selasa 16 November 2021.

Ia mengatakan, pada tahun 2021, SDN Cilayang Guha dan SDN Seba telah mendapatkan relokasi serta pergantian bangunan sekolah.

Kendati demikian kata wanita yang akrab disapa Hani tersebut dalam pembangunannya pihak pelaksana pembangunan SDN Seba tidak melakukan tranparansi proyek.

"Seperti tidak menyertakan nominal besaran proyek serta Rencana Anggaran Belanja Pembangunan Sekolah, hal ini menjadi kendala komunitas sekolah dalam melakukan pemantauan proyek pembangunan," ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Masters 2021, Ajang Unjuk Gigi Pemain Muda

Selain itu kata dia, untuk dua sekolah terdampak lainnya yakni Inpres dan Cipete relokasi belum ada kejelasan dari stakeholder terkait.

"Komitmen dari PPK tol beserta Pemkab Serang tak dapat menjadi pelindung bagi masyarakat dalam menyuarakan haknya," katanya.

Padahal sebelumnya disebutkan bahwa tahun ini atau sebelum proyek pembangunan tol diresmikan, seluruh SDN terdampak sudah mendapatkan haknya.

"Namun itu hanya menjadi janji yang tak dapat tertepati," ucapnya.

Baca Juga: Ulama Angkat Bicara Soal Penertiban Tempat Hiburan Malam JLS Kabupaten Serang, Berikut Poin Pentingnya

Nyatanya kata dia,  Presiden Joko Widodo malah meresmikan proyek tol Serang Panimbang dengan harapan mempermudah aksesibilitas antar daerah.

Peresmian tersebut dinilai kontradiktif dengan tujuan pembangunan. Sebab pemerintah mengabaikan urusan pelayanan publik lainnya yakni pembangunan sarana pendidikan yang aman dan nyaman.

"SDN Inpres dan SDN Cipete yang berdampingan langsung dengan tol ini kondisinya semakin memprihatinkan, kepulan debu, sumber air yang mengering , serta kedepannya bising laju transportasi akan terus mengganggu kegiatan belajar mengajar," tuturnya.

Terlebih di SDN Inpres kondisi gerbang sekolah berbatasan langsung dengan gerbang Tol Serang Panimbang.

Baca Juga: Ringkasan Perubahan APBD Kabupaten Lebak 2021

"Tentunya ini akan sangat mengancam jiwa anak-anak yang hendak mendapatkan pendidikan sesuai dengan amanat pasal 10 dan 11 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dimana Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi," tuturnya.

Sebagaimana diketahui Presiden Joko Widodo telah meresmikan proyek Tol Serang Panimbang seksi I Serang - Rangkasbitung, Selasa 16 November 2021.

Peresmian dilakukan di gerbang tol Rangkasbitung Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler