KABAR BANTEN - Sebanyak 45 jemaah umroh asal Kecamatan Anyer Kabupaten Serang diberangkatkan oleh salah satu travel, Minggu 23 Januari 2022.
Pemberangkatan Jemaah umroh asal Kecamatan Anyer Kabupaten Serang merupakan yang pertama sejak adanya penutupanan pemberangkatan umroh oleh pemerintah akibat dampak pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.
Anggota Komisi II sekaligus mitra Travel Samira yang memberangkatkan 45 jemaah, Eva Hanifah mengatakan, pada hari Minggu 23 Januari sebanyak 45 jemaah yang tergabung di Travel Samira dari Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang diberangkatkan.
Baca Juga: Profil Happy Asmara, The Queen of Broken Heart yang Bercita-cita Jadi Guru
"45 jamaah (berangkat), Alhamdulillah setelah dua tahun ditutup selama pandemi, kembali dibuka masyarakat antusias untuk berangkat umroh, sehingga untuk perdana dari Travel Samira di Desa Tembang Ayam Kecamatan Anyer bisa berangkatkan 45 orang," ujarnya kepada Kabar Banten saat di temui di lokasi.
Eva Hanifah mengatakan, untuk pemberangkatan umroh semua persiapan diurus oleh travel.
Mulai dari vaksin hingga lainnya dilayani semaksimal mungkin.
"Sehingga jemaah tergugah hatinya karena kemudahan itu merasa tidak ribet untuk mengurus syarat ke Arab saudi. Dalam Tempo waktu dua bulan Kantor dibuka Desember, ada yang datang kesini langsung dari info tetangga ada juga yang diinformasikan mitra di Anyer bahwa ada Travel Samira untuk memudahkan masyarakat Anyer di 12 desa," katanya.
Ia mengatakan, Covid-19 memang begitu menakutkan bagi masyarakat.
Sebab dari hari ke hari bahkan tahun ke tahun tidak turun, sekalipun turun langsung naik kembali.
"Mudah-mudahan dengan pemberangkatan ini jemaah tidak ada yang kena penyakit. Berangkat sehat pulang sehat dan jadi jemaah mabrur," ucapnya.
Politisi PBB itu mengatakan, para jemaah sudah menjalani vaksin sebelum berangkat.
Diantaranya vaksin meningitis dan vaksin yang dianjurkan oleh pemerintah.
Selain itu sebelum berangkat para jemaah sudah melakukan manasik haji di Serdang.
Baca Juga: Lirik Lagu Salah dari Lobow, Cover Tri Suaka dan Nabila Maharani
Sehingga masyarakat yang sudah tercatat dan akan diberangkatkan bisa tahu gambaran di tanah suci.
"Jadi tahu apa saja yang dipersiapkan, kesehatan yang utama agar dijaga seminggu sebelum keberangkatan. Agar jemaah disana tidak drop badannya, kita selalu wanti wanti," ucapnya.
Bahkan sebelum pemberangkatan, pihak travel sudah melakukan pemantapan setelah manasik. Disana dijelaskan kembali apa saja yang harus dipersiapkan dan dijaga.
"Nanti di Februari bertahap ada beberapa jemaah yang sudah booking untuk berangkat di Februari dan bulan Maret, akhir pemberangkatan 23 Maret sebelum puasa," katanya.
Baca Juga: Bangkitkan Ekonomi Pasca Pandemi, Sekumpulan Pemuda Bentuk Koperasi Jiwa Kreator Sejahtera Indonesia
Ia mengatakan, umroh di era pandemi sedikit berbeda dengan biasanya karena ada karantina satu hari di asrama haji, tujuh hari setelah kepulangan dari Arah Saudi.
"Jadi semua 18 hari plus karantina, ibadah 10 hari, kita ke Madinah terus tiga hari di Mekkah," katanya.
Ia berharap sebagai perwakilan anggota dewan dengan diawali pemberangkatan umroh tidak adalagi penutupan pemberangkatan umroh.
Baca Juga: Wujudkan Green Energy, Pemerintah Pangkas 10,37 Juta Ton Emisi Karbon Pembangkit Listrik
"Covid-19 reda, sehingga jemaah yang mau ibadah bisa terus, karena mereka sudah kangen tidak ada dua tahun haji juga," ucapnya.
Salah satu jemaah TB muslim mengatakan senang bisa berangkat umroh. Dirinya menyiapkan umroh selama dua bulan
"Alhamdulillah bisa berangkat sekarang, ini suatu keajaiban dari Allah," ujarnya. ***