Harganas 2022 Tingkat Provinsi Banten, Keluarga Berperan Penting dalam Percepatan Penurunan Stunting

12 Juli 2022, 23:53 WIB
Sestama BKKBN, Pj Gubernur Banten, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Pj Sekda Banten, Wali Kota Cilegon, Wali Kota Tangerang dan Wakil Wali Kota Tangsel serta Kepala DP3AKB Banten saat menghadiri puncak peringatan Harganas 2022 tingkat Provinsi Banten di Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022. /Kabar Banten/Kasiridho

KABAR BANTEN - Pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2022 tingkat Provinsi Banten, Pelaksanan tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si menyampaikan bahwa keluarga berperan penting dalam percepatan penurunan stunting.

Hal tersebut diungkapkan Dadi Ahmad Roswandi saat memberikan sambutan pada puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas 2022 tingkat Provinsi Banten, di Kampung KB Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa 12 Juli 2022.

Mengusung tema ‘Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting’, puncak peringatan Harganas 2022 tingkat Provinsi Banten dihadiri Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar, Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Rayanto, Pj Sekda Banten Tranggono, Kepala DP3AKKB Provinsi Banten Sitti Ma’ani Nina.

Kemudian, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan dan sejumlah perwakilan Forkopimda, OPD Pemprov Banten serta kabupaten kota, perwakilan perguruan tinggi di Banten, mitra kerja BKKBN hingga masyarakat.

Pelaksanan tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Banten, Dr. Dadi Ahmad Roswandi, M.Si menyampaikan, sebagai wujud perhatian dan kepedulian akan pentingnya peranan keluarga, maka setiap tahun tepatnya tanggal 29 Juni, diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas).

Tujuan penyelenggaraan Harganas ke 29 tahun 2022 ini, kata dia, mensinergikan Gerak dan Langkah Keluarga Indonesia Mencegah Stunting

“Secara khusus tujuan dari Penyelenggaraan Harganas 2022 untuk meningkatkan peran stakeholder, tokoh masyarakat dan keluarga dalam pembangunan keluarga. Meningkatkan kinerja Pengelola dan Petugas dalam meningkatkan Program Banggakencana serta meningkatkan kepedulian keluarga Indonesia dalam pencegahan Stunting,” ujarnya.

Dadi mengungkapkan, puncak perayaan Harganas ke-29 mengambil tema 'Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting' dan secara nasional diselenggarakan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 7 Juli 2022 yang dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan di Provinsi Banten digelar di Kota Cilegon.

“Terima kasih dan penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada berbagai pihak yang telah berpartisipasi dalam seluruh rangkaian kegiatan Harganas ke-29, baik di tingkat Nasional maupun juga provinsi. Kami berharap pelaksanaan peringatan hari keluarga di masa yang akan datang akan lebih baik lagi,” ujarnya.

Dadi menambahkan, dalam peringatan Harganas ke-29, dilaksanakan berbagai rangkaian kegiatan dimana Provisi Banten meraih sejumlah prestasi di tingkat nasional, diantaranya Pelayanan Sejuta Akseptor (PSA) pada tanggal 15 Juni 2022 dengan realisasi sebesar 1.294.882 akseptor baru atau setara 117,6%.

Dalam kegiatan tersebut, Provinsi Banten meraih predikat sebagai Juara 1 (Pertama)  Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor secara nasional.

Lalu, pelaksanaan semarak Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Provinsi Banten terpilih sebagai juara 1 (pertama) Lomba Kampung KB tingkat nasional 2022 yang diraih oleh Kampung KB Kuta Jaya, Kabupaten Tangerang.

Tak hanya itu, salah satu bidan di Provinsi Banten juga terpilih sebagai Praktek Mandiri Bidan atau PMB Terbaik 1 Nasional dalam pelayanan Baksos IBI. Bidan tersebut yakni Iis Indah Hayati S.ST MM yang merupakan bidan PMB Desa Gunung Batu, Kecamatan Cilograng, Kabupaten Lebak, Banten.

Kemudian, BKKBN Provinsi Banten meraih juara 3 Apresiasi Piawai DAK Fisik Reguler Sub Bidang KB dan BOKB kategori pengelolaan DAK Subbidang KB pagu anggaran Rp50-100 miliar.

“Selain sejumlah kegiatan tersebut, dalam rangkaian Harganas 2022, BKKBN melakukan pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting bagi Keluarga yang memiliki anak pada fase 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), bantuan  sosial  kepada  keluarga  dengan balita stunting serta peluncuran aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil),” ujar Dadi.

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan, Harganas diharapkan menjadi momen untuk memegang teguh nilai-nilai kekeluargaan karena basis keluarga sangat penting. "Dari basis keluarga, kita akan terus mengembangkan semangat kebahagiaan," kata Al Muktabar.

Ia mengungkapkan, semangat Harganas memiliki makna-makna perjuangan, karena dalam membangun keluarga, dibutuhkan perjuangan agar tercipta keluarga yang berkualitas hingga sejahtera.

“Dengan dibangunnya rasa cinta di dalam keluarga, maka kelak akan menumbuhkan suatu kebahagiaan. Dimana kebahagiaan tersebut merupakan bagian dari output dalam tatanan keluarga dan menjadi inspirasi dalam menjalani kehidupan,” jelasnya.

Terkait percepatan penurunan stunting di Provinsi Banten, kata dia, Pemprov Banten fokus melaksanakan agenda kerja penanganan stunting dan gizi buruk. Ada banyak pembiayaan untuk penanganan stunting dan gizi buruk dan segala sumber daya akan dikerahkan untuk penanganan stunting.

"Hampir semua lini akan mengarah ke sana (penanganan stunting), biaya penanganan stunting terakumulasi semua lini, pemerintah provinsi, kabupaten, kota dan instansi vertikal. Kita targetnya turunkan 14 persen stunting," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama (Sestama) BKKBN, Drs. Tavip Agus Rayanto, M.Si menyampaikan bahwa peringatan Harganas merupakan momentum refleksi dan apresiasi Negara terhadap peran penting keluarga dalam membangun Sumber Daya Manusia Indonesia yang berkualitas.

Ia mengungkapkan, BKKBN diberikan tugas oleh Presiden Jokowi sebagai koordinator penanganan stunting. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 menurunkan angka stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen.

Untuk mencapai target tersebut, kata dia, diperlukan upaya yang serius dan kerja keras dari seluruh pihak (gotong royong), salah satunya melalui kolaborasi lintas sektor sejak dari intervensi hulu-hilir, intervensi spesifik dan sensitive serta pendekatan pentahelix.

Terkait hal tersebut, telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 12 Tahun 2021 Tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021-2024 (RAN PASTI).

“Saya ucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Banten, Pemerintah Kota Cilegon dan Para Pemangku Kepentingan lainnya atas dukungan terselenggaranya peringatan Harganas ke 29 tingkat Provinsi Banten,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, untuk meningkatkan pemahaman dan memberikan pendampingan kepada keluarga beresiko stunting telah dibentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) sebanyak 200.000 terdiri dari unsur PKK, Kader Keluarga dan Bidan yang tersebar diseluruh desa/ kelurahan.

Kemudian, telah dibentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) mulai tingkat pusat sampai dengan desa atau kelurahan, Satuan Tugas (SATGAS) Percepatan Penurunan Stunting di tingkat pusat, provinsi dan Kabupaten serta Kota.

Dari 34 Provinsi yang ada di Indonesia, kata dia, Banten merupakan 12  wilayah yang menjadi Prioritas penggarapan stunting karena secara absolut angka stunting di Banten cukup banyak, walaupun secara presentase prevalensinya termasuk kecil.

“Untuk itu kami berharap kepada Pemerintah daerah beserta seluruh unsur yang terlibat, dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya Percepatan Penurunan Stunting,” ujar Tavip.

Ia menambahkan, BKKBN mengapresiasi dan berterimakasih kepada seluruh pimpinan daerah, mitra kerja, penyuluh KB, Kader Institusi Masyarakat dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan Program Banggakencana yang telah bekerja dengan keras dan sungguh-sungguh.

Sehingga, pada bulan Juni 2022, Indonesia mendapatkan kehormatan dan kebanggaan yang luar biasa, dengan berhasil meraih United Nations Population Award (UNPA) Tahun 2022, untuk kategori institusi dengan menyisihkan institusi kependudukan dari 193 negara.

Apresiasi ini, kata dia, merupakan penghargaan kedua yang diterima Indonesia setelah penghargaan pertama diberikan pada tahun 1989 atau setelah 33 tahun.

“Semoga segala langkah dan upaya kita untuk mensukseskan program percepatan penurunan stunting dan program Banggakencana senantiasa mendapat bimbingan dan lindungan dari Allah Subhanahu Wa Taala,” ujarnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler