Prediksi Pilkada Kota Serang 2024: Syafrudin-Subadri Pecah Kongsi atau Lanjut, Sosok Ini Bakal jadi Lawan Kuat

8 Agustus 2022, 12:23 WIB
Manajer Strategi LSI Deny JA, Astariadi Kurnaiwan memprediksi Pilkada Kota Serang 2024 bakal banyak kejutan yang bisa menghadirkan calon lawan kuat Syafrudin dan Subadri. /Dok. LSI

KABAR BANTEN-Pilkada Kota Serang 2024 diprediksi bakal penuh kejutan, dengan munculnya kandidat lama dan baru yang bisa menjadi peringatan dini bagi Syafrudin dan Subadri Ushuludin sebagai petahana yang habis masa jabatannya pada 2023 atau setahun sebelum Pemilu 2024.

Dengan masa jabatan Syafrudin dan Subadri Ushuludin sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang yang berakhir pada 5 Desember 2023, maka kekosongan yang diidi penjabat kepala daerah memungkinkan Pilkada Kota Serang 2024 bakal penuh kejutan.

“Saya sih melihatnya Pilkada Kota Serang 2024 bakal penuh kejutan. Bakal ramai penantang, karena pak Syafrudin dan Pak Subadri berakhir masa jabatannya hampir setahun lebih dulu sebelum pilkada digelar atau tanpa incumbent,” kata Manajer Strategi Lingkar Survei Indonesia (LSI) Deni JA, Astariadi Kurniawan, dihubungi kabarbanten.pikiran-rakyat.com, pada Senin, 8 Agustus 2022.

Dalam catatannya, pilkada sebuah daerah biasanya sangat berpeluang menghadirkan banyak lawan karena dua hal. Pertama tanpa incumbent, dan yang kedua karena kinerja incumbent tak memuaskan.

Dalam konteks Pilkada Kota Serang 2024, dia melihatnya akan sangat menarik jika melihat Syafrudin dan Subadri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang yang justru bakal diposisikan sebagai petahana meski masa jabatannya berakhir hampir setahun sebelumnya.

Untuk diketahui, Syafrudin dan Subadri Ushuludin adalah pemenang Pilkada Kota Serang 2018 yang mampu menyingkirkan dua pasangan lainnya yakni pasangan Samsul Hidayat-Rohman dari jalur independen, dan Vera Nurlaela-Nurhasan pasangan koalisi yang diagwangi Partai Golkar dan Partai Gerindra.

“Jika kita melihat pertarungan Pilkada Kota Serang 2018, maka Partai Golkar bakal jadi salah satu kekuatan berat bagi Syafrudin dan Subadri,” kata dia.

Dalam pandangan dia, siapa pun pasangan yang akan diusung partai Golkar nantinya bakal percaya diri membandingkan kepemipinan Kota Serang dengan sebelumnya jika kinerja Syafrudin dan Subadri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang kurang memuaskan.

“Kita tahu bahwa Pak Syafrudin dan Pak Subadri ini menawarkan solusi perubahan di Pilakda Kota Serang 2018, kira-kira begitu,” katanya.

“Itu artinya kan menjanjikan lebih baik dari kepemimpinan sebelumnya, yang kita tahu bahwa Kota Serang sebelumnya dipimpin Pak Haerul Jaman dari Partai Golkar,” katanya menambahkan.

Bukan hanya dari rival, namun penantang lainnya juga bakan menajdikan pembanding visi misi mereka jika kinerja Syafrudin dan Subadri tidak memuaskan.

Bahkan, menurut Astariadi Kurniawan, kandidat Pilkada Kota Serang sebelumnya bukan tidak mungkin bakal turun lagi dan menjadi calon penantang Syafrudin dan Subadri.

Dari politisi, dia melihat potensi yang sangat terbuka untuk diturunkan atau kembali turun ke Pilkada Kota Serang adalah kader Partai Demokrat, Nuraeni.

Dengan suksesi Pileg 2019 yang mampu bersaing dengan incumbent dan tokoh nasional di internal partainya, Nuraeni merupakan calon penantang kuat yang harus diperhitungkan.

Selain itu, kata dia, tentu kader internal lainnya, terutama partai politik (parpol) besar yang kini meraih kursi pimpinan DPRD Kota Seang seperti Partai Gerindra, PKS, dan Nasdem.

Menurut pria yang biasa disapa Ari ini, melihat peluang munculnya kejutan dari tokoh di luar partai politik. Apalagi, jika Syafrudin dan Subadri pecah kongsi atau tak bersama lagi.

“Dari persepktif ini (pecah kongsi), saya baca di media. Memang dari dinamikanya, dalam politik apapun bisa terjadi. Namun jika pecah kongsi, tentu siapa pasangan baru mereka masing-masing bakal jadi hitungan-hitungan lagi,” katanya.

Jika melihat Kota Serang yang dikenal sebagai daerah religius yang berstatus Ibu Kota Provinsi Banten, Ari melihat kejutan itu bisa muncul dari tokoh ulama dan tokoh birokrat yang dicitrakan mampu menjadi solusi atas permaslaahan Kota Serang.

“Kalau bicara tokoh agama, saya mungkin melihatnya ada di H. Embay Mulya Syarief, sosok yang dikenal religius dan dikenal masyarakat. Beliau juga sudah teruji kemarin di Pilgub 2019. Artinya sudah punya investasi politik. Hanya mungkin, beliau mau atau tidak,” katanya.

Selain dari kalangan ulama, Ari melihat potensi kejutan bisa datang dari mantan atau birokrat yang dicitrakan sebagai sosok berpengalaman dan handal.

“Maka jika melihat Kota Serang sebagai daerah religius dan juga ibu kota provinsi, maka perpaduan ulama dan birokrat sangat potensial, selain politisi dan birokrat,” kata Ari.***

Editor: Yadi Jayasantika

Tags

Terkini

Terpopuler