KABAR BANTEN - Penyakit cacar monyet baru-baru ini menjadi buah bibir, terlebih adanya beberapa temuan suspek di Indonesia.
Jika ditilik dari gejalanya, cacar monyet yang disebabkan virus monkeypox ini sekilas mirip dengan gejala cacar air dan campak.
Namun, ada beberapa gejala khas dari penyakit cacar monyet, yang berbeda dengan cacar air dan campak.
Baca Juga: Waspada Gejala Cacar Monyet dan Faktanya Menurut Ahli Epidemiologi
Lalu, apa saja perbedaan gejala cacar monyet dengan cacar air dan campak? Berikut ulasannya seperti dilansir Kabar Banten dari akun instagram @indonesiabaik.id, Senin 8 Agustus 2022.
Demam menjadi gejala umum penderita cacar monyet, cacar air dan campak.
Bedanya, demam pada cacar air mencapai lebih dari 38 derajat celcius dan muncul ruam setelah 1-3 hari.
Sementara pada cacar air demam 39 derajat celcius dan ruam pada 0-3 hari.
Kemudian demam pada penderita campak mencapai 40,5 derajat celcius dan ruam setelah 2-4 hari.
Ketiga penyakit ini juga identik dengan munculnya ruam pada tubuh. Berikut perbedaannya berdasarkan data Kemenkes RI:
Cacar monyet
Ruam yang muncul pada penderita cacar monyet yaitu mulai dari kepala, padat di muka dan lengan, ada di telapak tangan dan telapak kaki.
Kondisi ini berlangsung cukup lama yakni 3-4 minggu.
Penampakan ruam pada cacar monyet yaitu makula, papula, vesikel, dan pustula, dengan ciri khas Lymphadenopathy.
Angka kematian pada kasus cacar air ini mencapai 11 persen.
Cacar air
Ruam tersebar di area kepala, padat bagian tubuh, dan tidak ada di telapak tangan dan telapak kaki.
Biasanya ciri khasnya ruam terasa gatal, namun kondisi ini berlangsung cepat.
Dari kasus yang ada, jarang menimbulkan kematian.
Campak
Ruam akibat campak biasanya tersebar di area kepala dan dapat menyebar, mengenai tangan dan kaki. Ciri khasnya yaitu koplik spots.
Baca Juga: Banten Waspada Cacar Monyet, ini Gejala dan Penawarnya
Kondisi ruam ini berlangsung cepat, 5-7 hari dan kasus kematian bervariasi.
Nah, itulah ulasan tentang gejala cacar monyet dan perbedaannya dengan cacar air dan campak.***