Bukan Hanya di Brebes, Jateng, Ternyata di Serang, Banten Juga Ada Kampung Bawang

13 Januari 2023, 14:25 WIB
Pj Gubernur Banten Al Muktabar, Danrem 064 MY Brigjen TNI Tatang Subarna dan Kepala Dinas Pertanian Banten Agus Tauchid pada kegiatan panen raya bawang merah di Toyomerto, Kramatwatu, Kabupaten Serang, Banten, Kamis 12 Januari 2023/Dokumen/Biro Adpim Pemprov Banten /

KABAR BANTEN – Kalau menyebut bawang, dalam hal ini bawang merah, tentu ingatan kita akan langsung tertuju ke Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Tapi, siapa sangka ternyata di Serang, Banten juga ada sentra bawang merah, sehingga disebut sebagai Kampung Bawang.

Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauchid mengatakan Kabupaten Serang merupakan salah satu daerah produksi bawang merah yang cukup besar.

Setidaknya terdapat 200 hektare lahan yang ditanam bawang merah di Kabupaten Serang.

Baca Juga: Anggota Pansus DPRD Banten Buka-bukaan Soal Upaya Pemisahan Bank Banten dari BGD 

"Salah satunya di Desa Toyomerto ini ada 10 hektar, dan kami menyebutnya sebagai kampung bawang merah. Karena kami ingin menumbuhkan bahwa disini terdapat siklus penanaman bawang merah yang dilakukan sepanjang musim," ujarnya.

Agus mengatakan itu di sela-sela kegiatan panen raya bawang merah oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar bersama Danrem 064 Maulana Yusuf  Brigjen TNI Tatang Subarna di Desa Toyomerto, Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, Kamis 12 Januari 2023.

Lebih lanjut, kata Agus, untuk panen saat ini angka produktivitas bawang merah cukup bagus, yakni untuk lahan satu hektare dapat menghasilkan diatas 5 ton bawang merah.

"Produktivitas kita tidak terlalu jelek, sekitar 6 hingga 7 ton per hektare," jelasnya.

Baca Juga: Bukan Ridwan Kamil, Anies Baswedan, juga Ganjar Pranowo, Inilah Gubernur Terkaya di Indonesia 

Selain itu, Agus juga menuturkan setidaknya dalam satu tahun, para petani bawang merah mampu melakukan 2 hingga 3 kali panen.

Di tempat yang sama,  Ketua Kelompok Tani Sumber Bawang Rasito menyampaikan dalam membudidayakan bawang merah, terdapat beberapa faktor yang menjadi perhatian.

Di antara faktor iklim dan perawatan tanaman, mulai dari penanaman hingga panen.

"Kalau kami proses dari tanam hingga panen itu sekitar 55 hari, dan kemarin kita panen bersama dinas itu hasil panennya satu hektare menghasilkan sekitar 9,7 ton," katanya.

Baca Juga: Adab-adab yang Harus Dilakukan di Hari Jumat, Laki-laki Wajib Tahu 

Sementara itu Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan bawang merah menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi di Provinsi Banten.

Panen bawang merah ini diharapkan menjadi bagian upaya pengendalian inflasi di Provinsi Banten.

"Kita melakukan panen bawang merah. Bawang merah adalah salah satu komoditi pemicu tingkat inflasi. Dan ternyata bawang merah itu cukup baik dikembangkan di beberapa titik di Provinsi Banten," ungkap Al Muktabar.

Baca Juga: Unik Namun Out Of The Box, Berikut 4 Cafe di Banten yang Recommended Anda Kunjungi 

Selanjutnya, Al Muktabar menuturkan pihaknya akan terus melakukan kolaborasi antara pemerintah dengan para petani sebagai upaya peningkatan produktivitas bawang merah di Provinsi Banten.

"Dengan terus menerus kita lakukan kolaborasi ini, diharapkan bisa menjadi tatanan kehidupan masyarakat, nilai jualnya baik dan nantinya daya beli akan tinggi, serta sumber pendapatan kita juga baik," katanya.

Pada kesempatan itu, Al Muktabar menyampaikan bahwa bawang merah produksi Provinsi Banten juga tidak kalah dengan bawang merah dari daerah sentra bawang merah lainnya.

"Di beberapa titik sudah dikembangkan. Bawangnya besar dan segar. Jadi tidak kalah dengan bawang dari daerah lain," imbuhnya.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler