KABAR BANTEN – Mantan Wali Kota Tangsel atau Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany menilai ada yang salah dengan sistem pendidikan tingkat menengah atas di Banten.
Hal ini diakui oleh Bakal Calon Gubernur Banten dari Partai Golkar tersebut, pernah ia rasakan ketika dirinya menjabat Wali Kota Tangsel selama dua periode.
Karenanya, dia ingin sekali memperbaiki sistem pendidikan yang dinilainya memiliki kekurangan tersebut.
Tentang ada yang salah dengan sistem pendidikan tingkat menengah atas di Banten ini, dikemukakan Airin Rachmi Diany saat berkunjung ke Perumahan BBS II Kecamatan Cilegon Banten, Senin 30 Januari 2023.
Di depan warga, Airin Rachmi Diany mengaku tidak setuju dengan pelimpahan kewenangan sekolah negeri tingkat atas kepada Pemprov Banten.
“Saat saya jadi Wali Kota Tangsel, saya menyatakan tidak setuju dengan kebijakan itu,” katanya.
Menurut Airin Rachmi Diany, terkait ada yang salah dengan sistem pendidikan tingkat menengah atas di Banten, dipicu oleh semangat otonomi daerah.
Dimana dasar dilimpahkannya kewenangan SMA ke Pemprov Banten, agar pemerintah tingkat Banten tersebut ikut bertanggung jawab terhadap dunia pendidikan sekolah tingkat menengah atas.
“Semangatnya adalah mendorong provinsi agar bertanggung jawab dan mengeluarkan uangnya untuk pembiayaan di bidang pendidikan. Kalau itu, urusannya kenapa enggak kasih bantuan dana keuangan saja untuk kabupaten kota,” ujarnya.
Hal lain yang menjadi perhatiannya, itu tidak lain sekolah swasta yang kurang dilirik oleh masyarakat.
Salah satu faktornya tidak lain biaya sekolah yang lebih tinggi, serta kualitas pendidikan di sekolah swasta yang tidak merata.
“Ibu-ibu pasti menyekolahkan anaknya ke sekolah negeri karena murah kan, kalau di sekolah swasta mahal,” tuturnya.
Terkait hal ini, Airin Rachmi Diany mengaku memiliki solusi, bahkan solusi ini telah ia terapkan di Tangsel.
Itu tidak lain dengan memperhatikan kualitas pendidikan di sekolah-sekolah swasta, serta memberikan bantuan kepada anak-anak muridnya.
“Ini sudah saya lakukan selama 10 tahun di Tangsel. Sekolah-sekolah swasta harus didorong agar kualitasnya sama dengan sekolah negeri. Lalu anak-anak muridnya disubsidi, bukan sekolahnya,” ucapnya.
Namun berkaitan dengan sistem zonasi, Airin Rachmi Diany mengaku angkat tangan karena hal tersebut merupakan kewenangan tingkat pusat.
Airin Rachmi Diany mengaku pernah berdiskusi dengan Kementerian Pendidikan yang berujung pada mengikuti kebijakan itu.
“Sistem zonasi juga banyak dikeluhkan, tapi untuk hal ini saya angkat tangan. Karena itu kebijakan pusat. Semangatnya sih bagus walau pada praktiknya banyak yang harus diperbaiki,” katanya.
“Karenanya, untuk sistem zonasi, biarkan itu diurus pemerintah pusat. Untuk saya, fokusnya kepada rakyat Banten,” katanya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Kecamatan Cilegon pada DPD Partai Golkar Cilegon Samhudi mengatakan, kedatangan Airin Rachmi Diany dalam rangka memperkenalkan diri.
Mengingat Airin Rachmi Diany telah digadang sebagai Bakal Calon Gubernur Banten.
“Ini dalam rangka memperkenalkan diri, hari ini ada tiga titik yang dikunjungi Ibu Airin. Salah satunya di tempat ini,” ujarnya.
Samrok, penggilan akrab Samhudi, mengaku siap memenangkan suara Airin Rachmi Diany di tingkat Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Menurut Samrok, hal tersebut cukup mudah karena Airin Rachmi Diany merupakan sosok dengan popularitas tinggi.
“Ibu Airin kan pupularitasnya tinggi, banyak yang sudah mengenalnya. Maka saya yakin di Cilegon khususnya di kecamatan ini, suara Ibu Airin akan menang di Pilgub Banten nanti,” tuturnya.***