KABAR BANTEN - Rumah dinas Sekretaris Daerah atau Sekda Cilegon yang mulai dilakukan pada tahun 2022, sudah selesai pembangunannya dan terlihat sangat megah.
Meskipun pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon tersebut selesai pada Desember 2022 lalu, tetapi rumah dinas tersebut belum bisa digunakan langsung karena belum ada landscape berupa jalan maupun taman dan pagar keliling.
Belum adanya jalan hingga pagar keliling rumah dinas Sekda Cilegon itu, membuat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR Kota Cilegon berencana melanjutkan kembali pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon tersebut.
Sebelumnya pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon menelan anggaran mencapai Rp2.708.868.420,00. Kini, di tahun 2023, PUPR Kota Cilegon menganggarkan budget senilai Rp500 juta. Sehingga total pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon tersebut mencapai Rp3,2 miliar.
Lelang
Kepala Bidang Cipta Karya pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau DPUPR Kota Cilegon, Rommy Dwi Ramansyah mengatakan, saat ini pihaknya menginginkan proses lelang pada Februari 2023.
"Di tahun 2023, kami lanjutkan kembali pembangunannya (rumah dinas Sekda Cilegon) dengan anggaran Rp500 juta,” kata Rommy Dwi Saputra melalui pesan whatsapp, Selasa 7 Februari 2023.
Baca Juga: Kota Cilegon Banyak Duit, Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Jelaskan Sumber dan Peruntukannya
Ia menuturkan, pembangunan berkelanjutan rumah dinas Sekda Cilegon tersebut meliputi pagar keliling, jalan, drainase, dan pos jaga. Dimana waktu pengerjaannya ditargetkan dalam waktu 2 bulan. Oleh karena itu, ia berharap, untuk progress pekerjaan bisa dilakukan dengan tepat waktu.
"Kalau melihat perencanaan, rumah dinas Sekda Cilegon tersebut mudah-mudahan sudah bisa dipakai pada pertengahan antara bulan Juli atau Agustus 2023," ujarnya.
Pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon tersebut berbarengan dengan renovasi gedung Pemkot Cilegon tahun 2022. Namun, renovasi gedung Pemkot Cilegon telah selesai dan direncanakan Februari 2023 bakal ditempati.
Sementara pembangunan rumah dinas Sekda Cilegon berkelanjutan, karena masih ada sisa-sisa yang belum dilakukan pembangunan.***