KABAR BANTEN - Baduy dengan segala keunikan dan kekhasan tersendiri memiliki kebudayaan yang berbeda.
Keunikan kebudayaan yang ada di kampung Baduy ini membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
Baca Juga: Resep Sop Buntut Spesial, Lezat Gurihnya Menggugah Selera
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Ayi Astaman, berikut fakta unik tentang Suku Baduy sang penjaga alam yang ada di Banten.
Indonesia yang memiliki banyak suku dan kebudayaan beraneka ragam, mulai dari Sabang hingga sampai Merauke. Ada salah satu suku sangat unik yang ada di Provinsi Banten, yaitu Suku Baduy atau yang biasa disebut dengan urang Kanekes.
Suku Baduy berada di pedalaman Banten Selatan, tepatnya di Lebak, Banten. Suku ini sendiri punya dua sebutan, yaitu suku Baduy Dalam dan Baduy Luar.
Suku Baduy ini masih mempertahankan kebudayaan dari nenek moyang mereka. Hal tersebut membuat Suku Baduy punya karakter tersendiri.
Banyak wisatawan yang datang ke Kampung Baduy untuk mengenai lebih dekat sejarah tentang keunikan Suku Baduy yang ada di Banten.
1..Warna pakaian dari Baduy Luar dan Baduy Dalam itu berbeda
Orang Suku Baduy Luar memakai baju warna hitam polos. Sementaranya Orang Suku Baduy Dalam memakai warna putih polos dengan ikat kepala putih. Hal ini karena orang Baduy Dalam masih sangat asli, artinya belum terkontaminasi dengan modernisasi yang ada di luar. Sedangkan Baduy Dalam sudah bisa sedikit-sedikit menerima tentang globalisasi modern.
Meski demikian, cara mereka berpakaian antara kedua suku itu tetap memakai baju polos tanpa motif, seperti tidak pada masyarakat pada umumnya.
2. Masyarakat Baduy itu memiliki sebuah panutan
Masyarakat Suku Baduy mempunyai seseorang atau sebuah panutan, ataupun yang disebut dengan Puun. Ia menjadi panutan dalam mengambil suatu keputusan, baik dari Baduy Dalam maupun dari Baduy Luar, dan selain itu, tugas tersendiri itu menentukan masa bercocok tanam, atau bisa membuat perintah atau aturan untuk masyarakat yang berada di kawasan Baduy.
Seorang Puun adalah sosok yang sangat dihormati, sebagai presiden dari masyarakat warga Suku Baduy, baik masyarakat Baduy Luar, ataupun Baduy Dalam.
3. Tamu tidak boleh datang pada tiga bulan tertentu atau bulan Kawalu
Mungkin yang belum paham, agak sedikit bingung dengan aturan ini Mengapa demikian, karena orang Baduy selama 3 bulan akan melakukan puasa Kawalu.
Puasa Kawalu itu adalah salah satu aturan adat yang ada di kampung Baduy. Mereka menjalankan puasa layaknya kita sebagai orang muslim menjalankan puasa Ramadan, tetapi mereka menjalankan puasa itu selama tiga bulan berturut-turut.
Kawalu merupakan larangan datang selama tiga bulan.
Selama masa waktu tiga bulan mereka akan memanjatkan doa leluhurnya atau nenek moyang untuk selalu diberikan keselamatan dari panen atau dari segala marabahaya yang akan menimpa pada warga atau masyarakat Suku Baduy.
Tradisi Kawalu sendiri digelar setiap bulan ke-10 ke-11 dan ke-12 berdasarkan penanggalan Baduy, yang biasanya jatuh pada bulan Januari sampai bulan Maret.
4. Ayam merupakan makanan yang sangat mewah
Bagi Suku Baduy atau Orang Kanekes meski mereka banyak yang memelihara ayam disana mereka tidak sembarang memotongnya. Ada hari-hari khusus yang disakralkan orang Baduy hanya boleh memotong ayam peliharaannya saat pesta adat. Contoh acara pernikahan atau acara sunatan, acara-acara besar lainnya sehingga ayam merupakan makanan yang mewah di masyarakat Suku Baduy.
Selain itu, fakta uniknya lagi di Baduy tidak ada yang namanya kerbau dan kambing. Menurut mereka, hewan-hewan tersebut adalah larangan buat para suku Baduy.
5..Budaya jalan kaki
Bagi warga Suku Baduy atau orang Kanekes, masih menerapkan budaya jalan kaki. angka warga Suku Baduy yang sehat, selain mereka menjaga alamnya mereka juga melestarikan berjalan kaki.
Baca Juga: Lirik Lagu Rumah Singgah Fabio Asher, Cinta Tanpa Apresiasi yang Berarti
Itulah 5 fakta unik tentang Suku Baduy. Banyak adat istiadat masyarakat Indonesia khususnya di Baduy yang memiliki nilai tinggi sebagai makna kehidupan. Semoga menjadi inspirasi.***