Disperindag Banten Temukan Penyebab Harga Telur Ayam Mahal Hingga Tembus Rp 31 Ribu per Kilogram

24 Mei 2023, 11:09 WIB
Disperindag Provinsi Banten temukan penyebab harga terlur ayam naik. /Dok. Kabar Banten

 

KABAR BANTEN – Harga telur ayam tembus diangka Rp 31,581 ribu per kilogram. Harga itu jauh dibandingkan diawal Mei 2023 yang hanya Rp 27 ribu per kilogram.

Sub Koordinator Stabilisasi Harga atau Ahli Muda pada Disperindag Banten Dede Kurnia mengatakan, hasil monitoring harga di pasar-pasar pada Jumat 19 Mei 2023, harga telur ayam mencapai Rp 31 ribu per kilogram.

Baca Juga: Cuaca Disebut Jadi Penyebab Harga Telur di Kabupaten Serang Melonjak, Diskoumperindag Segera Lakukan Ini

Kenaikan itu kata Dede, sebanding dengan harga telur ayam dikandang Rp 28 ribu per kilogram. Salah satunya di kandang wilayah Kecamatan Curug, Kota Serang.

“Harga telur di kandang curug 28.5,” ujar Dede kepada Kabar Banten, Selasa 23 Mei 2023.

Kini kata Dede, jumlah produksinya juga berkurang dari kondisi normal yakni hanya 2 ton dalam satu hari.“Produksi 2 ton per hari. Berkurang setengah dari kondisi normal,” jelas Dede.

Berkurangnya jumlah produksi lanjut Dede disebabkan pakan naik serta cuaca gelombang panas.

Atas kondisi itu, peternak memilih menggunakan strategi pengurangan populasi untuk mengurangi biaya produksi.

“Strategi peternak mengurangi populasi melalui afkir utuk mengurangi biaya produksi atau operasional dan kerugian kematian ayam,” katanya.

Sementara ayam pengganti belum bisa bertelur. “Kondisi ayam pengganti belum produktif,” katanya.

Promblem tersebut kini menjadi penyebab utama naiknya harga telur ayam di pasaran hingga tembus diangka Rp 31 Ribu per Kilogram. Berbeda jauh dari harga normal yang biasa dipatok pedagang.

Kata Dede, sesuai arahan Pj Gubernur Banten akan melakukan oprasi pasar telur dengan melibatkan tim pengendali inflasi daerah (TPID).

“Tindakan pemprov untuk melakukan oprasi pasar telur, melalui tim TPID dan PT. ABM,” katanya.

Sekretaris Komisi II DPRD Banten Oong Syahroni meminta, Pemprov Banten sigap dalam merespon kenaikan harga telur ayam.

Sebab menurutnya, kenaikan itu akan berdampak terhadap pedagang kecil.

“Kasian para UMKM yang memang produksi makanan untuk dijual, pembuatannya harus menggunakan bahan telor ayam. Kalau harus menaikan harga juga bagi UMKM kan mungkin berat,” katanya.

Terlebih menurut Oong, telur ayam merupakan kebutuhan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi anak khusunya.

“Maka dari itu harus dipastikan dalam waktu dekat harga telur bisa kembali ke harga normal,” katanya.

Baca Juga: Ditumbuhi Eceng Gondok, Pemkab Minta Revitalisasi Kali Mati di Kabupaten Serang Dilanjutkan

Komisi II DPRD Banten juga kata Oong, tentu mengawal langkah kongkrit yang dilakukan Disperindag Provinsi Banten.

“Kita atasi bersama-sama, juga dicarikan bersama-sama solusinya,” katanya.

Rusminah, seorang ibu rumah tangga berharap, harga telur bisa kembali turun.

Baginya telur menjadi kebutuhan rutin guna mencukupi kebutuhan makan di rumah.

"Saya biasa beli telur satu minggu sekali buat stok di rumah,” katanya.

Ia prihatin jika kemudian telur tak kunjung turun harganya. Terlebih kata Rusminah, selama ini telur menjadi andalan untuk mencegah terjadi stunting.

“Kalau harganya mahal, gimana pembeli mau beli telur. Bagi warga biasa memberatkan,” katanya.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler