Pramuka Milenial di Era New Normal

19 Agustus 2020, 05:06 WIB
Suasana diskusi ”Obrolan Mang Fajar” di Kantor Redaksi Kabar Banten, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Nomor 72, Kota Serang, Selasa 18 Agustus 2020.* /Kasiridho/

KABAR BANTEN - Di masa pandemi Corona Virus Disease (Covid-19), Praja Muda Karana (Pramuka) Banten terus eksis dan berusaha untuk melaksanakan perannya. Bukan hanya itu, Pramuka Banten terus berkontribusi membantu pemerintah dalam menangani Covid-19.

Meski banyak kegiatan Pramuka yang terhambat, namun anggota Pramuka bisa menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Hal tersebut mengemuka saat diskusi 'obrolan mang fajar' bertemakan "Pramuka Milenial di Era New Normal" di Kantor Harian Umum Kabar Banten, di Jl. Jend. A Yani No. 72 Kota Serang, Selasa 18 AGustus 2020.

Acara yang menghadirkan Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Banten Mohammad Masduki itu dipandu Direktur PT Fajar Pikiran Rakyat Rachmat Ginandjar.

Menurut Ketua Gerakan Pramuka Kwarda Banten Mohammad Masduki, anggota Pramuka di Banten mengalami fluktuatif. Namun, pihaknya meyakini Pramuka tidak akan turun sepanjang pembina dan orangtua turut mendorong anak-anaknya untuk terus aktif.

Baca Juga : Rangkaian HUT ke-59 Pramuka, Kwarda Banten Gelar Berbagai Kegiatan

Apalagi, kegiatan-kegiatan Pramuka cukup menarik dan kreatif. Sepanjang pembinanya memiliki kemampuan menarik anak-anak, dia memastikan anak-anak akan tetap berada digerakkan Pramuka.

"Kegiatan Pramuka memang lebih banyak dilakukan di luar rumah dan di alam terbuka. Saya pastikan pembina yang memiliki kemampuan lebih membuat anak-anak akan tetap berada di gerakan Pramuka," katanya.

Ia mengatakan, rekan-rekan pembina terus menyesuaikan kondisi. Jika teknologi jauh melesat, bukan berarti tidak mengikuti. Namun yang perlu diingat, menurut dia, kegiatan-kegiatan kepramukaan yang sempat diberikan kepada anak-anak harus tetap dipelihara.

Dia mencontohkan, dengan morse yang dinilai sudah ketinggalan. Namun kalau tersesat, bisa menggunakan itu seperti semboyan api kode.

"Itu keterampilan untuk mereka. Sepanjang alat itu ada, bisa dilakukan. Mengukur tinggi, mengukur kedalaman lebar, morse, sengapur itu dibutuhkan oleh mereka. Melatih IQ mereka, seperti morse kalau bukan orang-orang yang tekun untuk menghafal, mereka tidak akan bisa. Jangan melihat itu jadul, justru itu dapat melatih kecerdasan," ujarnya.

Baca Juga : Pramuka Banten Pimpin Upacara HUT ke-59 Pramuka

Tidak boleh ketinggalan

Dengan kondisi sekarang ini, Pramuka tidak boleh ketinggalan. Jangan sampai tidak bisa menggunakan laptop, atau jaringan-jaringan tertentu untuk komunikasi. Pramuka, kata Masduki, tetap mengikuti perkembangan teknologi.

"Orang melihat pramuka hanya melihat dari sisi lain. Morse bisa digunakan melatih IQ, dan tali menali untuk membuat jembatan dari tiang sederhana itu, merupakan keterampilan," ucapnya.

Sebelum melaksanakan kegiatan, kata dia, manajemen risiko harus benar-benar dicermati, tidak bisa pergi camping tanpa didahului oleh seorang pembina. Sepanjang pembina itu memiliki kemampuan, menurut dia, terampil manajemen risiko sudah diatur dan sudah dipersiapkan.

Baca Juga : Pramuka Banten Kembali Distribusikan Bantuan untuk Korban Banjir di Lebak

Kalau untuk penggalang, kata dia, dibimbing oleh pembinanya. Namun untuk siaga, belum dibolehkan untuk melakukan kegiatan dan hanya diperkenalkan dan didampingi pembina.

"Gerakan Pramuka itu sendiri untuk membentuk insan-insan yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, dan disiplin. Pertama keimanan pada saat berkegiatan jangan lupa masalah iman dan ketakwaan itu harus diterapkan, yang lain akan mengikuti. Sangat besar sekali manfaatnya untuk mengikuti Pramuka kembali lagi pembina memberikan contoh yang baik pasti akan seperti yang kami inginkan," tuturnya.

Ia mengatakan, peran Pramuka di masa Covid-19 yakni anggota Pramuka pandai menjaga diri. Kemudian membantu pemerintah untuk menyosialisasikan kepada masyarakat bahayanya Covid-19, dengan membagikan masker, hand sanitizer serta bantuan-bantuan sosial yang terdampak di kabupaten/kota.

"Jangan sampai peran anggota Pramuka tidak sesuai. Seperti tidak menggunakan masker ataupun tidak mengikuti protokol kesehatan. Penekanannya harus jaga diri. Di masa kenormalan baru bukan berarti harus bebas, melainkan harus menjaga diri kita tetap terjaga jangan sampai terpapar Covid-19," katanya.

Baca Juga : 

Ia mengatakan, di daerah kegiatan Pramuka tetap berjalan. Namun terbatas, seperti kegiatan yang dilakukan melalui virtual. Banyak kegiatan-kegiatan seperti pembinaan satuan-satuan.

Ia mengatakan, pihaknya terus berupaya baik di kwartir ranting dan kwartir cabang terus melakukan kegiatan. Seperti membagikan hand sanitizer dan masker. Anggaran tersebut didapatkan dari partisipasi anggota.

"Untuk anggaran memang terdampak. Namun kami dapat bekerja sama, seperti Baznas ataupun partisipasi anggota untuk membantu pembina. Selain itu juga perhatian pemerintah memang ada. Dalam undang-undang, majelis pembina daerah adalah gubernur, hingga camat harus terlibat dan menjadi majelis pembimbing. Harus mendorong organisasi tetap berjalan minimal majelis pembimbing dengan kwartir agak kurang," ujarnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler