PJU di Kabupaten Serang Bakal Diganti Token

3 Agustus 2023, 10:15 WIB
Kepala Dishub Kabupaten Serang Benny Yuarsa menjelaskan terkait rasionalisasi PJU di Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/Kabar Banten

KABAR BANTEN - Dinas Perhubungan atau Dishub Kabupaten Serang berencana mengganti meterisasi listrik PJU di lima rayon dengan menggunakan sistem token.

Penggantian sistem token tersebut bertujuan agar terjadi rasionalisasi tagihan listrik PJU di Kabupaten Serang.

Untuk saat ini rasionalisasi tagihan listrik PJU di Kabupaten Serang baru dilakukan pada Rayon Anyer.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Tentang Bendera Merah Putih yang Jadi Lambang Negara Indonesia

Kepala Dishub Kabupaten Serang Benny Yuarsa mengatakan dari lima rayon pihaknya baru melakukan rasionalisasi tagihan listrik di Rayon Anyer. Karena memang Rayon Anyer merupakan pemilik beban terbesar.

"Makanya diprioritaskan untuk dirasionalkan," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 2 Agustus 2023.

Apabila pada triwulan empat masih ada anggaran, pihaknya berencana melakukan pendataan di seluruh rayon.

Dimana ada lima rayon PJU di Kabupaten Serang yakni Serang, Cilegon, Tangerang, Anyer dan Cikande.

Benny mengatakan rasionalisasi artinya daya yang digunakan dan dipakai adalah yang dibayar. Sehingga perlu kegiatan ke lapangan untuk menginventarisir secara benar titiknya bersama petugas PLN.

"Kalau kita sepihak pendataan belum tentu data kita diterima PLN. Tapi kalau kita bersama sama tentu data itu fair sehingga hasilnya kalau memang sesuai kondisi di lapangan perlu dilakukan pengurangan itu bisa diterima mereka," ucapnya.

Baca Juga: Simak Aturan dan Larangan Pemasangan Bendera Merah Putih, Jangan Sampai Salah

Dia mengatakan ada dua pola pemasangan PJU yakni meteran dan abodemen flat. Dirinya berencana menghilangkan abodemen flat dan disisir untuk diganti dengan meterisasi.

"Meterisasi kedepannya akan diganti dengan token itu lebih efisien lagi tidak dipakai pulsa tetap, dipakai pulsa habis. Sehingga benar benar rasional penggunaan atau biaya yang dibayarkan," tuturnya.

Saat ini baru satu rayon dan masih ada empat rayon lagi yang harus diselesaikan. Untuk Rayon Anyer sendiri sebelumnya beban yang harus dibayar Rp1,2 miliar per bulan, setelah dirasionalkan berkurang Rp150 juta.

"Jadi lumayan angkanya. Begitu juga ketika sudah dirasionalkan rayon lain harapan saya akan berkurang lagi signifikan," ucapnya.

Pihaknya mengaku sedang berupaya mencari dukungan anggaran operasional untuk kegiatan tersebut. Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan sekaligus dengan pemeliharaan.

"Jadi saat pemeliharaan disitu kita mendata semua titik yang ada rayon. Hasil pendataan jadi bahan survei bersama dengan PLN biar data disamakan akurat," katanya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler