Kompetisi KATA BISA SDGs Provinsi Banten, 3 Kelurahan Sekitar Tol Tangerang Merak Terpilih Jadi Finalis

5 September 2023, 11:57 WIB
Tim penilaian atau verifikasi lapangan kompetisi Karang Taruna Berbagi Bersama atau KATA BISA SDGs Provinsi Banten melakukan verifikasi lapangan salah satu kelurahan di sekitar Tol Tangerang Merak yang menjadi finalis program tersebut. /Dokumen Astra Tol Tangerang Merak

KABAR BANTEN - Sebanyak tiga (3) kelurahan atau desa di sekitar Tol Tangerang Merak terpilih sebagai finalis program unggulan Karang Taruna Berbagi Bersama (KATA BISA) yang digelar Astra Tol Tangerang Merak guna menyinergikan tujuan pembangunan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Provinsi Banten.

 

Ketiga kelurahan atau desa di sekitar Tol Tangerang Merak yang jadi finalis kompetisi KATA BISA SDGs Provinsi Banten tersebut yakni Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon, Kelurahan Grogol Kecamatan Gerem Kota Cilegon dan Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kabupaten Serang.

Kepala Departemen Manajemen CSR dan Humas Astra Tol Tangerang Merak, Uswatun Hasanah mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan program Tanggung Jawab Sosial Astra Tol Tangerang Merak yang bertujuan mensinergikan kegiatan sosialisasi dan implementasi 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Provinsi Banten di masyarakat, khususnya tingkat desa atau kelurahan.

Bertema KATA BISA, kata dia, program tersebut telah dimulai sejak awal Juli 2023 dengan menggelar program sosialisasi 17 tujuan SDGs ke 11 Desa atau Kelurahan di sekitar Jalan Tol Tangerang Merak yang diwakili oleh masing-masing Karang Taruna dan Kelompok Pemuda Sadar Wisata (Pokdarwis).

"Kolaborasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Banten dan Lembaga Amil Zakat Harapan Dhuafa atau LAZ Harfa Banten, kami telah melakukan penilaian lapangan program unggulan Karang Taruna Berbagi Bersama (KATA BISA) pada 28 dan 30 Agustus 2023 lalu," ungkapnya.

 

"Melalui kompetisi KATA BISA, Astra Tol Tangerang Merak menyeleksi program-program unggulan yang diinisiasi dan diajukan oleh masing-masing Karang Taruna atau Pokdarwis melalui penilaian dokumen proposal ditahap awal hingga penilaian presentasi tahap 2 dan terpilih 3 kelurahan sebagai finalis yang lolos ke tahap penilaian atau verifikasi lapangan," lanjut Uswah.

Uswah mengungkapkan, agenda penilaian atau verifikasi lapangan dimulai dari Kelurahan Pabean Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon yang mengangkat program Kampung Emping.

"Program peningkatan UMKM emping ini diangkat para pemuda Karang Taruna Bersinar Kelurahan Pabean karena emping merupakan pangan khas Cilegon dan Kelurahan Pabean yang telah menjadi tradisi turun-temurun," ucapnya.

"Melalui program Kampung Emping ini diharapkan emping Cilegon dan proses pembuatannya dikenal lebih luas sebagai warisan budaya sejalan dengan tema Kelurahan Pabean sebagai salah satu wilayah konservasi budaya Kota Cilegon," sambung Uswah.

 

Kemudian, kata dia, penilaian atau verifikasi lapangan dilanjutkan ke Kampung Wisata Gunturan Hills Kelurahan Grogol Kecamatan Gerem Kota Cilegon yang diusung oleh Pokdarwis Batu Nyodong dan diinisiasi sejak tahun 2021 dengan mengunggulkan alternatif hiburan alam melalui aktivitas pendakian, berkemah dan olah raga Paralayang.

"Melalui program wisata ini diharapkan para pemuda Pokdarwis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, karena akan membangkitkan usaha-usaha lokal yang mendukung aktivitas wisata Gunturan Hills mulai dari usaha warung kecil, kuliner khas, cinderamata hingga penyewaan alat-alat berkemah, sembari mengedukasi konservasi lingkungan di wilayah tersebut," ujarnya.

Lalu, penilaian atau verifikasi lapangan dilaksanakan di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kabupaten Serang yang mengusung Taman Kreatif yang dikelola oleh Karang Taruna Pipitan. Hal ini dilakukan untuk mengaktifkan kembali pemanfatan ruang kreatif yang sempat vakum pada masa pandemi.

"Taman Kreatif yang disulap oleh Karang Taruna Pipitan dari tempat penimbunan sampah ilegal ini memiliki beberapa spot diantaranya Taman Edukasi dan Literasi (Ruang Terbuka Hijau), Area Bermain Anak, Ketahanan Pangan, UMKM Lokal Kerajinan Tangan serta Sekretariat Bank Sampah (Pipitan Lestari Sejahtera). Setiap aktivitas yang dilakukan di desa kreatif Pipitan ini dinilai sebagai salah contoh upaya kolaboratif dan inklusif yang melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat," ujar Uswah.

 

Sementara itu, tim juri verifikasi lapangan yakni Analis Kebijakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau Bappeda Provinsi Banten, Anita Widiastuti mengatakan, program KATA BISA dapat dijadikan sebagai contoh nyata untuk mendukung pencapaian tujuan pemerintah khususnya Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs Provinsi Banten dalam menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan.

"Peran pemuda desa sebagai generasi penerus diharapkan menciptakan produk yang lebih baik,” ucapnya.

Baca Juga: Dukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan SDGs Banten, Astra Tol Tangerang Merak Gelar Kompetisi KATA BISA

Senada dengan tim Bappeda Banten, Sekretaris Yayasan Harapan Dhuafa Banten sebagai Tim Juri bidang Community Development (Pengembangan Masyarakat), Mamak Jamaksari menyampaikan bahwa setiap program harus dikelola dengan baik sedemikian rupa secara komprehensif dan memberikan nilai tambah didalamnya.***

 

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler