KABAR BANTEN - Dindikbud Kota Cilegon bakal menyiapkan kurikukum muatan lokal berbasis kebencanaan di sekolah.
Dimana kurikulum muatan lokal berbasis kebencanaan, bisa dilakukan dan diajarkan kepada para siswa dan siswi sejak dini.
Kepala Dindikbud Kota Cilegon, Heni Anita Susila mengatakan, pihaknya sudah melakukan kajian agar ada muatan lokal mengenai kebencanaan.
"Kami ingin mendorong terwujudnya sekolah siaga bencana (SSB) yang aman, sehat dan ramah. Dan tentu saja harus dibarengi dengan muatan lokal mengenai kebencanaan," kata Heni Anita Susila disela-sela memantau keguatan Jumbara, Sabtu 16 September 2023.
Ia menuturkan, program muatan lokal tersebut, merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan peran sekolah dalam mendukung upaya kesiapsiagaan dan tanggap darurat bencana di lingkungan pendidikan.
“Program muatan lokal kebencanaan, diharapkan didukung serta dapat diintegrasikan dengan program yang sama di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) di Kota Cilegon seperti BPBD,Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pemadam Kebakaran, DP3AKB serta Kemenag," tutur Heni Anita Susila.
"Dengan mengintegrasikan program-program tersebut dalam satu gerak dan langkah, diharapkan upaya mewujudkan sekolah siaga bencana akan berjalan efektif, efesien, terkoordinasi dan berkesinambungan di wilayah kota cilegon,” sambung Heni Anita Susila.
Sementara itu, Ketua PMI Cilegon, Abdul Hakim Lubis mengatakan, pihaknya siap bekerjasama untuk mewujudkan kurikulum lokal dengan mengerahkan SDM di PMI Cilegon.
"Tentu saja, keinginan itu harus disambut dengan baik. Dimana PMI Cilegon mempunyai sumber daya yang cukup banyak. Bisa kita lakukan kerjasama untuk pendampingan," ucapnya.
Sekolah,kata dia, dalam hal ini kepala sekolah, guru, pembina serta siswa merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki tanggung jawab pula untuk mewujudkan sekolah siaga bencana yang aman, sehat dan ramah.
Baca Juga: Wali Kota Cilegon Helldy Agustian Beri Motivasi Peserta Jumpa Bakti Gembira PMI Cilegon
"Bersama PMI dan Pemerintah, sejumlah sekolah telah membentuk palang merah remaja atau unit PMR yang selama ini telah dididik dan dibina untuk mewujudkan sekolah siaga bencana.Kami dukung adanya muatan lokal tentang kebencanaan," ungkapnya.***