Tugu Cibaliung, Bukti Sejarah 'Kejinya Laskar Bambu Runcing' di Cihanjuang Kabupaten Pandeglang Banten

17 September 2023, 18:29 WIB
Tugu Cibaliung di Kampung Cihanjuang Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Banten/tangkapan layar YouTube/channel SPI FUDA /
  •  

KABAR BANTEN - Di Kecamatan Cibaliung Pandeglang Banten terdapat sebuah monumen atau tugu pahlawan yang didirikan sebagai bentuk penghargaan dan rasa hormat atas jasa-jasa para pahlawan.

Tugu tersebut bernama Tugu Cibaliung, di area tugu dahulu pernah terjadi pertempuran berdarah antara pahlawan dan para penjajah.

Namun miris pertempuran yang menewaskan para pahlawan tersebut bukan melawan penjajah Belanda atau Jepang tapi bangsa sendiri yang tergabung dalam gerombolan Laskar Bambu Runcing.

Penasaran dengan sejarah Tugu Cibaliung dan bagaimana kisah para pahlawan yang gugur, simak artikel berikut sampai selesai.

Dikutip Kabar Banten dari video YouTube channel SPI FUDA, berikut sejarah Tugu Cibaliung dan kisah para pahlawan di Kampung Dahu Satu, Desa Cihanjuang Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang Banten:

Sejarah Tugu Cibaliung

Monumen atau Tugu Cibaliung berada di Desa Dahu, Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang Banten.

Tugu Cibaliung diresmikan oleh Brigjen Pol Soegiri Soedibja Kadapol VII Jawa Barat pada 25 September 1971.

Tugu ini didirikan sebagai tugu peringatan atau penghormatan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur dalam pertempuran melawan penjajah.

Baca Juga: Tugu Perjuangan 'Pahlawan Seribu' Rakyat Serpong, Saksi Bersimbah Darah di Cisauk Tangerang Selatan Banten

Di area tugu ini terdapat 1 makam massal yang berisi 3 jenazah pahlawan.

Jenazah 3 pahlawan tersebut yakni Wakil Residen Banten Ahmad Fathoni, Kapten TNI Moechtar Tresna, dan Kepala Polisi Wilayah (Kapolwil) Keresidenan Banten, Komisaris Tingkat I, Joesoef Martadilaga.

Tugu Cibaliung di Kampung Cihanjuang Kecamatan Cibaliung Kabupaten Pandeglang Banten/tangkapan layar YouTube/channel SPI FUDA

Setelah Agresi Militer Belanda ke 2, Belanda terus berusaha menguasai wilayah tanah air Indonesia salah satunya ke daerah Banten.

Pada Desember 1948 penjajah Belanda pun mulai menguasai sebagian daerah Serang Banten.

Pada Agustus 1949 Indonesia dan Belanda mengadakan gencatan senjata, saat itu Keresidenan Banten sudah dikuasai oleh penjajah Belanda.

Belanda pun langsung mendirikan pemerintahan sipil bernama Territoriaal Bestuurs Adviseur (TBA), pemerintahan baru tersebut berpusat di Serang.

Dalam kondisi terjepit karena persenjataan penjajah Belanda lebih lengkap, 3 pahlawan yaitu Wakil Residen Banten Ahmad Fathoni, Kapten TNI Moechtar Tresna, dan Kepala Polisi Wilayah (Kapolwil) Keresidenan Banten, Komisaris Tingkat I, Joesoef Martadilaga terpaksa mengungsi ke daerah pedalaman Banten yakni ke daerah Cibaliung.

Baca Juga: Tugu Gojali Buntung, Kisah Patriotisme 'Pasukan Berani Mati ' di Mengger Kabupaten Pandeglang Banten

Namun ke 3 pahlawan tersebut mesti gugur dalam pertempuran melawan gerombolan Laskar Bambu Runcing yang dipimpin oleh Khaerul Saleh.

Gerombolan Laskar Bambu Runcing yang membunuh 3 pahlawan dalam pertempuran di Cibaliung Kabupaten Pandeglang Banten/tangkapan layar YouTube/channel SPI FUDA

Gerombolan Laskar Bambu Runcing tersebut berjumlah kurang lebih 400 orang, mereka berupaya menguasai daerah Cibaliung.

Konon Laskar Bambu Runcing merupakan pengikut Tan Malaka, mereka tiba melalui jalur Malingping Lebak Selatan untuk menghindari pasukan tentara Belanda dan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Laskar Bambu Runcing akhirnya bisa ditumpas oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) pimpinan Letnan Satu Jambar Wardana dan Batalyon Brigade Suryakencana Sukabumi yang dikomandoi oleh Kosasih.

Laskar Bambu Runcing saat itu sudah tersebar di beberapa wilayah Banten Selatan.

Dalam pertempuran tersebut Laskar Bambu Runcing ada yang tewas, menyerah dan melarikan diri ke hutan Ujung Kulon.

Tugu Cibaliung Saat Ini

Tugu Cibaliung yang semula merupakan makam massal 3 pahlawan, saat ini ke 3 pahlawan tersebut sudah dimakamkan secara layak.

Jenazah Joesoef Martadilaga dimakamkan di makam keluarga di kampung Ciherang, Kabupaten Pandeglang Banten

Jenazah Ahmad Fathoni dimakamkan di Serang Banten.

Sedangkan jenazah Moechtar Tresna dibawa dan dimakamkan di Yogyakarta.

Demikian sejarah Tugu Cibaliung dan kisah pahlawan di Kampung Dahu Satu, Desa Cihanjuang Kecamatan Cibaliung, Kabupaten Pandeglang Banten, semoga bisa menjadi inspirasi yang bermanfaat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube SPI FUDA

Tags

Terkini

Terpopuler