Triwulan II 2020, Ekonomi Banten Turun Hingga 7,40 Persen

15 September 2020, 22:24 WIB
Ekonomi Ilustrasi /

KABAR BANTEN - Pada triwulan II 2020, perekonomian di Provinsi Banten mengalami penurunan atau kontraksi hingga 7,40 persen. Penurunan tersebut sejalan dengan kontraksi ekonomi nasional sebesar 5,32 persen.

Kepala Kantor Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten, Erwin Soeriadimadja mengatakan, pada triwulan II 2020, ekonomi Banten mengalami kontraksi terdalam kedua setelah DKI Jakarta yakni sebesar 8,22 persen di wilayah Jawa.

“Setelah tumbuh 3,09 persen pada triwulan I, kini pada pada triwulan II mengalami kontraksi, dan ini memang sejalan dengan kontraksi di nasional sebesar 5,32 persen,” katanya melalui zoom meeting tentang Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Provinsi Banten, Selasa 15 September 2020.

Ia menjelaskan, menurunnya ekonomi Banten disebabkan oleh beberapa faktor, yakni dari pangsa ekonomi sektoral atau lapangan usaha, seperti industri yang mengalami konstraksi sebesar 9,11 persen.

"Hal ini disebabkan oleh adanya penurunan ekonomi Negara mitra dagang utama, yang berpengaruh terhadap penurunan permintaan ekspor produk utama Provinsi Banten," ujarnya.

Baca juga : Pembangunan PLTU Jawa 9 dan 10 Kuatkan Ekonomi Banten

Kemudian, sektor perdagangan mengalami konstraksi sebesar 5,77 persen. Hal itu dikarenakan adanya sejumlah kebijakan pembatasan mobilitas masyarakat, yang kemudian menahan konsumsi masyarakat.

“Sementara untuk sektor konstruksi mengalami konstraksi sebesar 5,84 persen, ini karena adanya refocusing anggaran, yang kemudian menyebabkan tertundanya beberapa pembangunan proyek pemerintah,” ucapnya.

Pada pangsa ekonomi pengeluaran, kata dia, yakni pada sektor konsumsi rumah tangga (RT), investasi, dan ekspor juga mengalami konstraksi.

“Konsumsi rumah tangga mengalami konstraksi sebesar 5,22 persen, investasi 2,63 persen, dan ekspor 49,12 persen. Untuk konsumsi RT pertumbuhannya tertahan adanya kebijakan pelarangan mudik, dan ditiadakannya THR untuk eselon II keatas,” tuturnya.

Baca juga : Pulihkan Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19, Pemkot Tangsel Siapkan Rp50 Miliar

Meski demikian, untuk triwulan III 2020, BI memperkirakan bahwa ekonomi Provinsi Banten akan mengalami perbaikan. Hal ini didorong dengan membaiknya ekonomi Negara mitra dagang, dan akan mendorong permintaan ekspor produk utama Banten.

“Ekspor alas kami diperkirakan akan meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian Uni Eropa atau mitra dagang utama pasca lockdown di triwulan II. Disisi lain, ekspor antar daerah juga meningkat didorong oleh membaiknya konsumsi daerah,” ucap dia.

Tak hanya itu, penerapan new normal juga akan mendorong perbaikan ekonomi. Hal tersebut mendorong mobilitas masyarakat, dan pada akhirnya meningkatkan konsumsi masyarakat.

“Belum lagi proyek yang sempat dihentikan pada triwulan I dan II, kembali dibangun pada triwulan III 2020. Seperti progress pembangunan tol Serang-Panimbang dan lains ebagainya,” ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler