Jelang Puasa Harga Beras Melambung, Bupati Serang: Luar Biasa Melonjak

29 Februari 2024, 10:00 WIB
Seorang warga saat membeli beras di Pasar Petir Kabupaten Serang. /Dindin Hasanudin/KABAR BANTEN


KABAR BANTEN - Menjelang datangnya bulan ramadan, harga beras dan sejumlah kebutuhan pokok lain terus melambung di pasaran.

Kondisi harga beras yang semakin melambung tersebut cukup membuat masyarakat di Kabupaten Serang kesulitan, sebab secara ekonomi masih belum pulih dari pandemi Covid-19.

Menyikapi kondisi itu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berencana mengeluarkan beras cadangan pemerintah (CDP) untuk membantu masyarakat.

Baca Juga: Gara-gara Ini Harga Beras di Kabupaten Serang Melambung dan Stoknya Kosong

Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, seperti kita lihat bahwa di masyarakat saat ini harga beras luar biasa melonjak.

Bahkan saat ini menghadapi bulan puasa.

"Semoga ada program yang dibuat oleh pusat yang bisa langsung membantu masyarakat di bawah," ujarnya kepada Kabar Banten, Rabu 28 Februari 2024.

Ia mengatakan, di Pemkab biasanya ada program pasar murah yang khusus untuk beras melalui Diskoumperindag.

Pihaknya pun akan mensuport kegiatan tersebut.

"Supaya selisihnya gak terlalu besar seperti sekarang ini," ucapnya.

Tatu juga mengatakan, di Pemkab Serang ada beras cadangan pemerintah (CDP) yang disimpan di dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP).

Beras tersebut bisa dikeluarkan namun ada ketentuannya.

"Itu ada ketentuannya kapan harus dikeluarkan, itu juga menjadi cadangan," katanya.

Akan tetapi jumlahnya tidak besar sedangkan kebutuhan masyarakat akan beras sifatnya berkepanjangan.

Selain itu juga menghadapi puasa dan lebaran, sehingga akan sulit terpenuhi.

"Pasti (dikeluarkan) kalau kondisi sudah itu (darurat) pasti, kalau harus dikeluarkan kita keluarkan. Memang cadangannya kan untuk darurat," ucapnya.

Baca Juga: Siapkan 132 Ton, Pemkot Serang Klaim Pasokan Beras Aman Hingga Ramadan

Tatu mengakui jika harga beras saat ini luar biasa tinggi.

Masyarakat pasti kesulitan saat ini, sebab mereka masih belum pulih 100 persen pasca pandemi Covid-19.

"Dengan kondisi kebutuhan pokok yang sangat mendasar beras kenaikan seperti ini luar biasa masyarakat akan sangat kesulitan sekali," tuturnya.

Disinggung untuk memastikan tidak ada penimbunan beras di pasaran, Tatu mengatakan, Pemkab dan kepolisian akan bekerjasama untuk melakukan pemantauan.

Agar di pasaran tidak terjadi penimbunan beras.

Ia juga mengatakan, selain beras harga kebutuhan pokok di pasaran juga mengalami kenaikan.

Sementara cadangan pangan tidak akan cukup untuk se-Kabupaten Serang.

"Gak akan cukup se-Kabupaten Serang. Sekarang jumlah penduduk 1,7 juta, kalau kita anggap sederhana butuh beras tiap hari berapa kilo sudah luar biasa. Intinya kondisi ini semoga di jajaran pusat provinsi dan kabupaten ada solusi karena tidak bisa bertahan panjang pasti masyarakat akan sangat kesulitan," ujarnya. ***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler