Selama Bulan Ramadan, Pemkot Serang Siapkan 1.285 Ton Beras

8 Maret 2024, 14:30 WIB
Seorang pedagang beras di Pasar Rau saat menunggu pembeli, dan saat ini Pemkot Serang menyiapkan 1.285,2 ton beras untuk memenuhi kebutuhan pasar dan masyarakat Kota Serang. /Kabar Banten/Rizki Putri

KABAR BANTEN - Sebanyak 1.285 ton beras disiapkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga Idul Fitri tahun 2024.

Termasuk beras cadangan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Serang sebanyak 132 ton yang saat ini berada di gudang Bulog Sub Divre Serang.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Serang Sony August mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 1.285 ton beras hingga satu bulan ke depan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan hingga kenaikan harga.

Baca Juga: Harganya Masih Tinggi, Pemkot Serang Sebut Beras Jadi Pemicu Inflasi Daerah

"Total ketersediaan beras kami itu ada 1.285 ton untuk sekarang. Bisa untuk satu bulan ke depan hingga menjelang hari raya dan mencukupi untuk kebutuhan masyarakat," katanya, Kamis 7 Maret 2024.

Mengenai harga beras yang hingga saat ini masih tinggi, menurut dia, terdapat beberapa faktor dan rata-rata beras yang merupakan hasil dari petani lokal dijual dengan harga yang cukup tinggi.

Berbeda dengan beras Bulog jenis Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang harganya jauh di bawah beras jenis premium.

"Sebenarnya kami masih tertolong dengan adanya beras SPHP dari bulog yang harganya cukup murah, sekitar 10.000 per kilogram. Memang, kalau untuk beras hasil produksi pertanian, masih di angka Rp14.000 hingga Rp17.000 per kilogram," ujarnya.

Dia mengaku, sejumlah komoditas yang masuk dalam kebutuhan barang pokok di pasaran mengalami kenaikan yang cukup tinggi, selain beras.

Seperti harga telur ayam ras, kemudian bawang, cabai merah baik jenis TW atau besar maupun cabai kriting dan cabai rawit merah.

"Memang betul, kondisi sebelum bulan puasa terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok. Mulai dari beras, telur, cabai, dan bawang. Makanya, sekarang ini kami sedang berupaya menangani kelangkaan bawang dan beras di Kota Serang," ujarnya.

Selain harga barang kebutuhan pokok yang naik, kata dia, masyarakat juga cukup kesulitan untuk mendapatkan barang-barang tersebut.

Sebab, terdapat beberapa jenis komoditas yang tidak ada di pasaran, karena kurangnya pasokan dan peminat yang jarang.

"Bahkan saat ini ada keterbatasan akses masyarakat untuk mendapatkan barang-barang kebutuhan pokok itu. Inflasi pun sekarang lumayan meningkat," tuturnya.

Maka, sebagai upaya penanggulangan kenaikan harga tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Bank Indonesia Banten dan sejumlah pihak lainnya melakukan kegiatan gerakan menanam cepat.

Mulai dari penanaman bawang, cabai, hingga beberapa komoditas lainnya seperti tomat untuk menekan inflasi sekaligus memasok kebutuhan masyarakat.

"Kami ada gerakan menanam bawang di Kecamatan Kasemen, dengan luasan lahan sekitar 2,6 hektare. Kemudian, untuk gerakan tanam cabai masih tersebar lokasinya dan di setiap kecamatan itu ada, dengan luasan total keseluruhan sekitar 17 hektare," ucapnya.

Baca Juga: Turun Rp500, Harga Beras di Kota Serang Masih Tinggi

Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Serang Yedi Rahmat mengatakan, untuk stabilisasi harga dan menekan inflasi di daerah Pemerintah Kota Serang telah melaksanakan gerakan pangan murah.

Diselenggarakan di berbagai wilayah baik kecamatan, hingga sejumlah pondok pesantren (Ponpes) dan dibuka secara umum untuk masyarakat.

"Saat ini upaya yang kami lakukan adalah dengan melaksanakan gerakan pangan murah, yang sebetulnya sudah kami laksanakan sebanyak 26 kali, baik di Puspemkot, perumahan, hingga pondok pesantren," ujarnya.***

 

Editor: Yandri Adiyanda

Tags

Terkini

Terpopuler