Terjangkit DBD, Tiga Warga Kota Serang Banten Meninggal Dunia

30 Maret 2024, 13:10 WIB
Sejumlah pasien dirawat di salah satu rumah sakt swasta di Kota Serang./Kabar Banten/Rizki Putri/ /

KABAR BANTEN - Sebanyak tiga warga Kota Serang Banten meninggal dunia akibat terjangkit demam berdarah dengue (DBD), yang saat ini kasusnya terus meningkat.

Dari tiga warga yang meninggal dunia akibat DBD tersebut, terdiri dari dua orang anak-anak, dan satu orang dewasa, ketiga merupakan warga Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang Banten Ahmad Hasanudin mengatakan, pasien dengan DBD didominasi usia anak-anak yang saat ini masih dirawat di salah satu rumah sakit swasta ibu dan anak.

Bahkan, dari total 14 pasien yang dirawat di rumah sakit swasta tersebut kebanyakan merupakan anak-anak.

"Iya, ada yang meninggal tiga orang, dan semuanya itu warga (Kecamatan) Walantaka. Yang jelas saat ini meningkat kasusnya," katanya, Jumat 29 Maret 2024.

Dengan meningkatnya kasus, hingga beberapa di antaranya meninggal dunia akibat DBD, Dinkes Kota Serang meminta masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk.

Apalagi, terhitung sejak Januari hingga Maret terdapat sekitar 125 kasus demam berdarah yang terjadi di wilayah Kota Serang Banten.

"Pemberantasan sarang nyamuk atau PSN itu lebih efektif dibandingkan melakukan fogging atau pengasapan. Karena hanya membunuh nyamuk dewasa. Kalau PSN hingga jentik nyamuk pun mati," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah rumah sakit yang ada di wilayah Kota Serang Banten saat ini telah mengantisipasi apabila membludaknya pasien DBD dengan menyiapkan ruangan intensive unit care atau ICU.

Direktur Rumah Sakit (RS) Budi Asih Kota Serang Tajus Ibrahim mengatakan, saat ini Bed Occupancy Rate atau BOR di rumah sakit saat ini telah mencapai lebih dari 80 persen lebih menangani kasus DBD.

"Kebanyakan (Pasien) anak-anak. Bahkan, mungkin semua rumah sakit sampai wilayah Jakarta, terutama yang menerima pasien BPJS, pasti overload," tuturnya.

Meski demikian, dia mengaku pihak rumah sakit tidak merasa kewalahan, karena telah mengantisipasi dan menyiapkan ruang ICU untuk pasien yang kondisinya membutuhkan perawatan intensif.

"Kami tidak merasa kewalahan, karena sudah menyiapkan ruang ICU dengan jumlah 11 bed (Tempat Tidur). Untuk bed lainnya ada 112," ucapnya. *

Editor: Maksuni Husen

Tags

Terkini

Terpopuler