Belajar Daring, Ini yang Dikeluhkan Orang Tua Siswa di Kota Cilegon

2 Oktober 2020, 01:45 WIB
ilustrasi pengunaan internet di ponsel /

KABAR BANTEN - Belajar secara online atau daring (dalam jaringan) di Kota Cilegon masih terkendala. Masalahnya, tidak semua wilayah di kota industri ini terjangkau jaringan internet.

Hal itu dikeluhkan sejumlah orang tua siswa. Orang tua siswa asal Cibeber Nuriman mengatakan, kadang harus menemani anaknya belajar di luar rumah dengan temannya. Sebab, di rumahnya tak bisa menggunakan internet akibat tidak ada sinyal seluler.

”Bingung pak, kemarin masalah kuota, sudah dapat subsidi dari pemerintah, sekarang masalah sinyal atau jaringan. Karena di Kecamatan Cibeber jaringan sinyal sering menghilang ini, terkadang ada (sinyal), tapi kemudian tidak ada sama sekali,” katanya, Kamis 1 Oktober 2020.

Baca Juga : KPAI Minta Jangan Libatkan Anak-anak dalam Kampanye

Keluhan yang sama disampaikan Kurniawan. Bahkan, dia harus rela secara bergantian dengan istrinya untuk mengantar anaknya mencari sinyal di sejumlah wilayah di Kecamatan Cilegon. Sebab, sinyal salah satu provider susah didapat.

”Enggak tahu juga jaringan sinyal sering hilang. Mau ganti kartu harus diulang pendaftaran terlebih dahulu, tapi harus merogoh kocek, karena tidak disubsidi oleh pemerintah. Sekarang ini dapat subsidi oleh pemerintah, tapi harus sabar untuk mendapatkan sinyal internet,” ujarnya.

Ia berharap, provider berpelat merah tersebut, menambah jaringan dengan cara memasang sejumlah tower stasiun relay untuk mendapatkan jaringan sinyal yang kuat. Kebutuhan akan sinyal terus mendesak, karena ketidakpastian kapan pandemi Covid-19 berakhir.

”Mungkin dimaklumin saja, pelan-pelan setelah kuota, kemudian sinyal. Kalau menurut saya, memang percuma. Kartu atau simcard dibagi dengan kuota ada, tapi tidak bisa digunakan dengan alasan sinyal tidak ada. Tetap saja memakai simcard provider lain yang ada sinyalnya,” tuturnya.

Baca Juga : Kelola Keuanganmu di Usia 20-an Agar Tetap Aman Habis Gajian

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon Ismatullah membenarkan adanya keluhan orangtua siswa yang anak sekolah di belasan wilayah yang tidak memiliki jaringan sinyal yang kuat. Beberapa daerah yang tidak ada sinyal seperti di Kecamatan Cibeber ada 4 sekolah, Kecamatan Pulomerak ada sekitar 5 sekolah.

”Iya betul, jumlahnya untuk sekolah yang tidak ada jaringan sinyal sama sekali sekitar belasan sekolah. Kecamatan Cibeber dan Pulomerak paling banyak, karena ada daerah blankspot dan pegunungan. Terutama Gunung Batur yang memang susah sekali mencari sinyal tersebut,” ucapnya.

Ia sudah menemui manajemen PT Telkomsel yang berada di Ciruas Serang terkait dengan keluhan yang menjadi permasalahan selama ini.

”Ketika kami tanyakan, kenapa tidak memperkuat jaringan sinyal, karena selama ini dana CSR digunakan untuk apa. Jawabnya untuk membangun satu unit BTS atau tower transmisi jaringan sekitar Rp 4 miliar. Saya berharap, permasalahan tersebut bisa ditangani bersama," ujarnya.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler