Network
KABAR BANTEN - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional atau BKKBN Provinsi Banten, Drs. Aan Jumhana M.Si menyampaikan bahwa sosialisasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana atau Banggakencana di Banten dibutuhkan banyak mitra, salah satunya media massa.
Peran media massa, kata dia, sangat penting dan berpengaruh besar terhadap masyarakat luas. Untuk itu, Perwakilan BKKBN Provinsi Banten terus berupaya menjalin kerja sama dan kemitraan dengan media massa di Banten serta stakeholder lainnya dalam mensosialisasikan program Banggakencana di Banten.
"Tentu perlu banyak mitra yang melakukan sosialisasi program Banggakencana. Hal ini supaya program Banggakencana dan program BKKBN lainnya bisa tepat sasaran dan masyarakat Banten pun bisa menerima dan merasakan manfaatnya," ujar Aan, usai membuka acara Forum Koordinasi Mitra Kehumasan Program Banggakencana Tahun 2020, di salah satu hotel di Kota Serang, Rabu, 25 November 2020.
Baca Juga : Nikmati Gratis Ongkir Sepuasnya dan Cashback Kilat di Shopee Gajian Sale!
Menurut dia, kemitraan antara lembaga atau institusi dengan media massa sangat penting, karena perluasan media komunikasi, informasi dan edukasi, akan maksimal apabila melalui media massa.
"Kami yakin betul dengan kerja sama dan kemitraan yang terus dibangun tidak ada yang susah dalam pelaksanaan program pembangunan di Banten," ujar Aan.
Aan menjelaskan, BKKBN tidak hanya menangani pelayanan kontrasepsi, tapi juga menangani persoalan pembangunan keluarga, kependudukan hingga keluarga berencana. Selain itu, ada layanan-layanan lain yang diberikan kepada masyarakat.
"Dalam sosialisasi program Banggakencana dibutuhkan keterlibatan lintas sektor, salah satunya media massa. Sehingga program tersebut diterima dan dapat dirasakan masyarakat," ujarnya.
Aan mengungkapkan, di masa pandemi Covid-19 ini, BKKBN Provinsi Banten mengembangkan berbagai program dan tetap melakukan pelayanan. Salah satunya dengan pelayanan ke rumah-rumah warga yang ingin melakukan KB. Tentu dengan menerapkan protokol kesehatan dan berkoordinasi dengan Satgas Covid-19.
"Karena banyak masyarakat yang ingin melakukan KB tapi takut untuk ke Puskesmas. Dengan pelayanan tersebut, Alhamdulillah tidak ada kerumunan. Jadi, pelayanan tetap kami berikan ke masyarakat meski di tengah pandemi Covid-19," ujarnya.
BKKBN Provinsi Banten, kata Aan, telah meluncurkan sejumlah program inovasi di Provinsi Banten. Di antaranya, Gerakan Cegah Putus Pakai Pelayanan Keluarga Berencana (Gerai Kencana).
"Jadi orang yang sudah ber-KB kami pastikan jangan sampai DO. Kalau KB dengan alat suntik kami bina, yang menggunakan kondom kami datangi," ujar Aan.
Baca Juga : Wujudkan Penyuluh KB Profesional, Kompeten dan Kompetitif, Ini yang Dilakukan BKKBN Banten
Kemudian, ada program Kolaboratif Integratif Pelayanan KB Bergerak (Koin Perak) yang difokuskan untuk daerah-daerah yang sulit terjangkau seperti di daerah Banten Selatan.
"Jadi ada daerah perbatasan, pesisir dan padat permukiman itu kami datangi dengan 'Koin Perak' tadi," ujarnya.
Selain itu, ada juga program konsultasi yaitu Seputar Ruang Konseling Keluarga Berencana (Seruling Kencana) dengan melayani konseling keluarga berencana, kesehatan reproduksi keluarga, konseling pranikah, keluarga anak dan balita serta ketahanan keluarga.
"Hotline 'Seruling Kencana' ada di nomor WhatsApp 081295074861. Hotline tersebut terintegrasi dengan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera atau PPKS Semarak Banten yang dilengkapi dengan mobil Unit Pelayanan KB dan Mobil Curhat Keluarga untuk mengakses pelayanan yang bersifat mobile (bergerak)," ujar Aan.***
