Libur Akhir Tahun Dikurangi, PHRI Banten Siapkan Strategi

- 7 Desember 2020, 06:00 WIB
Tangkapan layar Obrolan Mang Fajar dengan tema
Tangkapan layar Obrolan Mang Fajar dengan tema /Dokumen Kabar Banten/

KABAR BANTEN - Pemerintah telah memutuskan mengurangi libur akhir tahun dari sebelumnya 28-31 Desember 2020 menjadi hanya sehari saja yakni tanggal 31 Desember 2020.

Menyikapi pengurangan hari libur akhir tahun, Ketua Harian Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia atau PHRI Banten Ashok Kumar menyatakan telah menyiapkan strategi khusus.

"PHRI Banten tentu memahami dan menerima kebijakan pemerintah tersebut. Kami juga sadar tidak mungkin meraih penghasilan dalam setahun dalam beberapa hari," kata Ashok Kumar saat menjadi narasumber Obrolan Mang Fajar tentang libur akhir tahun secara virtual, Jumat, 4 Desember 2020.

Baca Juga : Akhir Pekan, Kawasan Banten Lama Dipadati Pengunjung

Ia berharap, pengurangan hari libur akhir tahun diganti Januari 2021. "Lebih baik sedikit hari liburnya, dari pada banyak tidak mendapat angka rasional," ucapnya.

Ashok Kumar mengatakan, sejauh ini penurunan terhadap wisatawan akibat pembatalan pemesanan hotel tidak signifikan.

"Rekreasi itu planning dia sudah diatur. Dia akan tetap datang, hanya menggeser waktu saja," katanya.

Baca Juga : Dikembangkan Distanbun Lebak, Ini Dua Destinasi Wisata Baru di Kabupaten Lebak

Ashok mengatakan, salah satu strategi sektor hotel dan restoran dalam masa pandemi yakni tidak memikirkan destinasi, tetapi fokus bagaimana tingkat hunian hotel minimal terisi 50 persen.

Menurut Ashok Kumar, dengan komitmen pemerintah pusat yang akan menggeser kegiatan MICE ke daerah-daerah ini menjadi peluang. "Jadi butuh kreativitas pengelola hotel," ucapnya.

Selain itu, Ashok Kumar juga mengatakan perlunya dukungan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.

"Alhamdulillah untuk kabupaten/kota sudah kembali menggelar acara dinas di hotel. Untuk provinsi belum, tapi mudah-mudah segera dibuka lagi," ucapnya.

Baca Juga : Ahmad Sari Alam: Hormati Libur Dipangkas Demi Tekan Covid-19

Ashok mengatakan, kalangan pelaku pariwisata sudah komitmen tidak dulu bicara ekonomi, tetapi sekarang mengutamakan kesehatan. "Sabar sedikit, akan menjadi tatanan pariwisata yang lebih baik," tuturnya.

Ashok mengatakan, dibandingkan pariwisata negara-negara lain seperti Thailand, Hawai, tingkat hunian drop sekali. Sedangkan Banten, kata dia, pada masa pandemi ini masih ada arus wisatawan dan kegiatan MICE.

Saat pandemi, kata dia, masih ada investasi bergulir. "Di Kota Cilegon ada hotel baru dan menyusul nanti di Kota Serang," katanya.

Baca Juga : Tak Hanya Pangkas Libur Akhir Tahun, Pemerintah Segera Terbitkan Perpres Cuti Bersama ASN

Ashok berterima kasih kepada pemerintah pusat yang menggulirkan dana hibah empat kabupaten/kota.

"Selama ini PHRI memiliki kontribusi untuk pajak hotel, restoran dan hiburan. Makanya tahun 2020 pengembalian hibah 70 persen untuk PAD 2019. Bantuan hibah akan disalurkan ke perusahaan bukan PHRI," ujarnya.

Ashok mengatakan, strategi saat pandemi Covid-19 yakni dimanfaatkan untuk peningkatan SDM.

"Sertifikasi SDM pariwisata sedang dilakukan. Dari 33.000 karyawan se-Banten baru 10 persen. Tahun depan lebih baik minimal tenaga pariwisata 50 persen sudah tersertifikasi," ucapnya.

Baca Juga : Libur Panjang Akhir Tahun Batal! Tetap Kerja Tanggal 28, 29 dan 30 Desember 2020

Ashok Kumar mengusulkan kepada Pemprov Banten agar punya kalander event yang baik. "Pada 2021 bisa diagendakan," katanya.

Kemudian, pemprov juga harus memiliki cetak biru (blue print) pariwisata Banten ke depan, peningkatan sertifikasi SDM pariwisata dan sertifikasi Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Lingkungan (CHSE) untuk sektor pariwisata.

"Banten harus punya target. Yang belum memenuhi segera lakukan pembinaan," ujar Ashok.***

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah