Network
KABAR BANTEN - Tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 naik. Meski masuk kategori zona merah atau rawan penyebaran Covid-19 di Banten, pemilih yang datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) meningkat dari Pilkada 2015.
Untuk diketahui, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi zona merah penyebaran Covid-19, dengan tingkat resiko penularan yang tinggi per tanggal 30 November 2020 atau sepekan jelang pencoblosan.
Berdasarkan data Dinkes Banten per-tanggal 30 November 2020, Tangsel berstatus zona merah terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 19 pasien. Sehingga menambah pasien yang dirawat menjadi 453 pasien.
Sedangkan pasien meninggal dunia di Kota Tangerang Selatan, kini telah mencapai 117 orang, dengan angka kesembuhan mencapai 2.268 orang.
Baca Juga : Unggul Hasil Quick Count, Benyamin Ditunggu Airin, Ketua Golkar Tangsel: Kita Masih Ada Tugas
“Ternyata di masa pandemi, banyak kandidat, pelaku politik, bahwa partisipasi akan turun. Di Tangsel, justru naik. Tidak terlalu besar, (naik) sekitar 4 persen dari 57,9 persen pada 2015, sekarang menjadi sekitar 61,50 persen,” kata kata Manager Strategi Pemenangan LSI Denny JA, Astariadi Kurniawan, dalam Panggung Pilkada bertema “Mengungkap Pilkada Tangsel 2020 : Rasa Pilpres Berakhir Antiklimaks”.
Dalam program yang disiarkan langsung di Youtube channel Kabar Banten TV, Kamis 10 Desember 2020, Astariadi Kurniawan mengungkap karakter pemilih Tangerang Selatan.
“Sekitar 92 persen pengguna internet. Jika di break down, paling besar pengguna facebook hampir 78 persen pengguna aktif setiap hari. Selebihnya pengguna internet.
Selain itu, Tangsel daerah urban atau daerah perkotaaan yang jarang sekali menemukan pemilih emosional. Menurut dia, ada dua karakter pemilih di Tangsel yaitu rasional yaitu pemilih realisitis yang keputusan dalam memilih calon melihat apa yang ditawarkan kandidat.
Baca Juga : Benyamin-Pilar Unggul Sementara Versi Quick Count Tiga Lembaga Survei
